SKI | Indramayu – Proyek rabat beton di Desa Bugel, Kecamatan Patrol, Kabupaten Indramayu – Jawa Barat, kembali menjadi perbincangan hangat. Proyek infrastruktur yang seharusnya membawa manfaat bagi Masyarakat malah menuai kontroversi, salah satu masalah utama yang diangkat adalah terkait ketiadaan papan informasi proyek yang biasanya wajib dipasang untuk transparansi.
Namun, menariknya, beredar berita bahwa papan informasi sebenarnya ada di tengah-tengah proyek tersebut, menimbulkan kebingungan di Masyarakat terkait kebenaran informasi.
Proyek ini sendiri, seperti dilaporkan dalam berita yang berjudul ‘Pembangunan Infrastruktur Jalan Cor Beton Oleh Pemdes Bugel Disambut Baik Warga’, diklaim dilaksanakan secara swakelola oleh Pemerintah Desa (Pemdes) Bugel. Proyek pengecoran beton ini mencakup jalan sepanjang 140 meter, lebar 2 meter, dan tebal 15 cm di Gang Taman Kanak-kanak (TK). Proyek ini menggunakan anggaran dari Bantuan Provinsi (Banprov) tahun 2024 sebesar Rp. 80.250.000.
Namun, laporan-laporan tersebut menyisakan sejumlah pertanyaan, khususnya terkait kualitas dan ketebalan beton yang digunakan, apakah standar yang ditetapkan telah dipenuhi atau belum. Kualitas beton yang tidak sesuai standar bisa berdampak negatif pada daya tahan jalan, sehingga penting bagi Instansi terkait untuk segera melakukan pengecekan lapangan.
Sejumlah Awak Media juga berharap agar pihak terkait melakukan pengawasan lebih ketat untuk memastikan proyek ini berjalan sesuai prosedur. Dugaan bahwa ada Oknum tertentu yang mungkin mengambil keuntungan pribadi atau golongan dari proyek ini turut mencuat. Jika benar, hal ini tentu merugikan banyak pihak, terutama Masyarakat yang menjadi penerima manfaat langsung dari proyek tersebut.
Dalam hal ini, transparansi dan akuntabilitas sangat diperlukan. Instansi terkait diminta untuk bertindak cepat dengan memeriksa ulang kualitas, ketebalan, serta ketinggian beton yang digunakan dalam proyek rabat beton ini. Jika ditemukan adanya pelanggaran, tindakan tegas harus segera diambil untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan anggaran.
Dengan anggaran yang cukup besar, proyek ini seharusnya memberikan infrastruktur yang layak dan berkualitas bagi Warga Desa Bugel. Namun, tanpa pengawasan dan pengecekan yang tepat, proyek ini bisa saja menimbulkan kekecewaan di kemudian hari, ungkap salah satu warga sekitar yang enggan dipublikasi namanya kepa awak media, minggu (20/10/24).
Warga juga berharap agar Instansi terkait bisa bertindak dengan cepat dan tepat, sehingga infrastruktur yang dibangun benar-benar membawa manfaat dan sesuai dengan dana yang telah dianggarkan. Tindakan tegas terhadap pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab juga diperlukan untuk menjaga integritas proyek ini. (Yana. BS)