Apel Awal Bulan Maret, Tiga OPD Paparkan Program ‎

SKI,LOTIM – Kegiatan  apel gabungan untuk bulan Maret 2019 berjalan lancar dan hikmad, tiga OPD yang mendapat kesempatan sebagai pelaksana apel gabungan ini yakni Dinas Pertanian, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan dan dari Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Lombok Timur. Dengan menyampaikan programnya untuk satu tahun kedepannya. 

Apel yang berlangsung Senin, ( 18/03 ) di halaman Kantor Bupati Lotim dan bertindak sebagai inspektur upacara Kepala Dinas Peternakan dan kesehatan hewan Kabupaten Lombok Timur, Ir. Tala’at. Turut hadir pada apel bulanan tersebut Sekda Lombok Timur, para Assisten, Staf Ahli Setda Lotim, Kepala OPD Lingkup Pemda Lombok Timur, Kepala Bagian pada Setda Kabupaten Lotim dan diikuti seluruh Karyawan-karyawati OPD se Kabupaten Lombok Timur. 

Dalam sambutan Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Lombok Timur,  Tala’at menyampaikan Pembangunan pertanian kedepan akan masih menghadapi banyak tantangan yang tidak mudah untuk tetap meningkatkan produktivitas dan mulai tambah produk pertanian dengan sistem pertanian yang ramah lingkungan, membudayakan penggunaan pupuk kimiawi dan organik secara berimbang, memperbaiki dan meningkatkan kesuburan tanah, memperbaiki dan memelihara infrastruktur lahan dan air serta pembenihan dan pembibitan, memperbaiki citra petani dan pertanian agar tetap diminati generasi penerus serta mengantisipasi perubahan iklim yang sangat dinamis. 

Sejalan dengan prioritas pembangunan nasional di bidang pertanian yaitu swasembada padi, jagung, kedelai cabe, bawang, gula dan daging sapi guna memantapkan ketahanan pangan nasional agar menjadi negara yang berdaulat dalam pangan (kedaulatan pangan). 

Pada tahun ini Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Timur melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) akan melakukan pembangunan irigasi air dangkal, pembangunan embung, pembangunan dam parit, long storage dan jalan produksi sebanyak 25 lokasi dengan anggaran senilai 5,89 milyar. 

” Melalui dana tugas pembantuan/TP Provinsi akan dilakukan perbaikan jaringan irigasi sebanyak 800 Ha, irigasi perpompaan sebanyak 2 unit, pembangunan embung 3 unit dengan anggaran 2,9 milyar,” tegasnya.

Selain itu,lanjutnya di Bidang Hortikultura, Tahun 2019 ini diarahkan untuk bantuan saprodi cabe rawit 100 HA, saprodi cabe besar 50 HA, bantuan saprodi pengembangan bawang merah 50 HA, bantuan saprodi pengembangan bawang putih 1.000 HA dan bantuan saprodi jeruk 30 HA serta bantuan sarana pasca panen hortikultura 5 unit dengan total anggaran 45,5 milyar dari dana tugas pembantuan.

 Berdasarkan pendekatan komoditi sesuai dengan SK Kementerian Pertanian RI Nomor 472/Kpts/RC.040/6/2018 tentang lokasi kawasan pertanian yang diamanatkan untuk segera menyusun masterplan dan rencana aksi kawasan pertanian, jelasnya. 

Selanjutnya di Bidang Perkebunan, Penerapan teknologi dalam kegiatan budi daya dan pasca panen termasuk metode-metode baru dalam pengembangan tanaman, sistem informasi yang lemah, keterbatasan akses pasar dan modal merupakan permasalahan sub sektor perkebunan yang masih di hadapi Kabupaten Lombok Timur, untuk itu dalam rangka peningkatan produksi dan produktivitas komoditi perkebunan seperti Tembakau rakyat, Kakao, Kopi dan Kelapa merupakan prioritas utama dalam meningkatkan kesejahteraan petani di Kabupaten Lombok Timur. 

“Untuk mendukung pengembangan komoditi tersebut, maka pada tahun 2019 melalui anggaran DBH-CHT dilakukan perbaikan infrastruktur jalan produksi sebanyak 7 unit, perbaikan jaringan irigasi 30 unit pada areal perkebunan di lokasi sentra tembakau,” ujarnya.

Lebih lanjut, dalam  peningkatan kualitas sumber daya petani melalui kegiatan pelatihan peningkatan kualitas komoditi tembakau dan verifikasi kelompok tani penerima bantuan langsung DBH-CHT Tahun 2019. 

Beberapa kegiatan utama Dinas Peternakan dan Keswan Kabupaten Lombok Timur tahun 2019 antara lain, Pendistribusian bibit ternak sapi, kambing, ayam dan itik kepada masyarakat dengan anggaran sebesar 7,85 milyar yang dberikan kepada lebih dari 100 kelompok penerima.

 Selain pendistribusian bibit ternak diikuti dengan pembangunan prasarana dan sarana perkandangan kelompok tani sebanyak 12 unit yang tersebar di 12 lokasi dengan anggaran sebesar 1,75 milyar. Melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) dialokasikan untuk perbaikan 3 unit puskeswan yang terkena dampak gempa bumi serta sarana pendukungnya sebesar 850 juta rupiah. 

” Program upaya khusus sapi indukan wajib bunting (UPSUS SIWAB) tahun 2019 yang ditargetkan oleh pemerintah pusat sebanyak 18.000 akseptor IB sebagai program prioritas nasional harus kita dukung dan kita sukseskan guna mempercepat target swasembada daging tahun 2026,” lanjutnya.

Oleh karena,tambah Ta’laat, Untuk melindungi peternak dari kehilangan ternak, kematian ternak dan potong paksa, maka kementerian pertanian bekerjasama dengan Pemerintah Daerah memberikan jaminan Asuransi ternak, dimana 80% ditanggung oleh pemerintah pusat dan 20% ditanggung oleh pemerintah daerah dengan premi asuransi sebesar Rp.200.000/ekor ternak sapi/kerbau betina produktif dan nilai pertanggungjawaban maksimal Rp.10.000.000/ekor. 

” Untuk menjamin kesehatan ternak masyarakat maka tahun ini akan diadakan pelayanan pengobatan massal ternak secara gratis di setiap kecamatan,” tambahnya.

Sementara pada bidang perikanan, Pada tahun 2019, Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Lombok Timur mengelola anggaran belanja langsung yang sumber dari APBD Kabupaten Lombok Timur senilai 5,5 milyar.

 Anggaran tersebut dialokasikan untuk program dan kegiatan prioritas yaitu pengembangan perikanan budidaya, perikanan tangkap dan pengelolaan hasil perikanan. Pada Bidang Perikanan Budidaya, diarahkan untuk program pengembangan Budidaya perikanan dan program penyediaan sarana dan prasarana perikanan budidaya dengan kegiatan pokok yaitu temu lapang pelaku usaha, pembangunan UPTD pembenihan, penyelenggaraan BBI ikan air tawar, BBI ikan air laut dan pengembangan kawasan budidaya perikanan laut senilai 1,28 milyar.

 Tahun ini kegiatan utama diprioritas untuk membantu nelayan kecil dalam penyediaan sarana dan prasarana penangkapan ikan senilai Rp.2,93 milyar, disamping kegiatan lain yang ditujukan untuk meningkatkan kapasitas kelembagaan dan sumber daya nelayan seperti temu lapang pelaku usaha dan penyelenggaraan tempat pelelangan ikan. 

” Pada bidang pengolahan hasil perikanan lebih ditekankan kepada pelatihan dan pembinaan kelompok usaha perikanan, peningkatan mutu produk pengolahan hasil perikanan, pengadaan peralatan pengolahan hasil dan fasilitasi pemasaran produk perikanan senilai 435 juta rupiah,” tandasnya.

Penulis : Rizal

Editor    : Red SKI

Komentar