SKI | Lotim – Puluhan aktivis pergerakan yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Menggugat (ARM) menyebut kabupaten Lotim bisa menjadi kabupaten Pati kedua terkait masalah kenaikan Pajak Bumi Bangunan (PBB).
Hal ini disampaikan massa aksi di depan kantor Bupati Lotim,Kamis (14/8). ” Lotim bisa jadi pati kedua masalah pajak kalau tidak cepat diselesaikan pemerintah daerah,” kata orator aksi,Rully dalam orasinya.
Saat ini,lanjutnya masyarakat Lotim masih resah dengan kenaikan PBB yang sangat tinggi sekali.Apalagi dengan pemerintah daerah sedang melakukan penarikan tunggakan pajak dengan menerjunkan petugas Opjar ke bawah.
Maka jangan salahkan masyarakat nantinya kalau sudah marah dengan kebijakan Bupati Lotim menaikkan pajak untuk melakukan gerakan seperti yang dilakukan warga Pati.
” Jangan salahkan warga Lotim nantinya ramai-ramai menuntut bupati mundur karena masalah kenaikan pajak yang tinggi,” ujarnya
Hal yang sama dikatakan orator aksi lainnya,Hadi Tamara dalam orasinya ditengah-tengah masyarakat Lotim saat ini masih diresahkan dengan penagihan tunggakan pajak dan kenaikan pajak.
Sementara kondisi ekonomi masyarakat masih sulit,maka inilah yang tidak dipikirkan oleh pemerintah daerah dampak dari kenaikan pajak itu.
” Katanya pemerintahan Lotim Smart dan pro rakyat akan tapi justru menaikkan pajak tinggi sekali,” kata Hadi Tamara.
Sementara ditempat terpisah Kepala Bapenda Lotim Muksin menegaskan kebaikan PBB untuk didasarkan atas NJOP yang ada.Apalagi Lotim sudah lama tidak melakukan kenaikan PBB.
” Kenaikan PBB juga untuk PAD,” tegas Muksin seraya mengatakan kita juga melakukan penagihan tunggakan pajak dengan menerjunkan petugas Opjar. (Sul)
