oleh

BIN Luncurkan Program Deteksi Dini  Stunting di Jepara

SKI | JEPARA – Upaya penanganan stunting di Kabupaten Jepara mendapatkan perhatian dari Pusat Intelijen Medik (PIM). PIM yang berada dibawah naungan Badan Intelijen Negara (BIN) menerjunkan tim intelijen medis untuk melakukan deteksi dini stunting di Desa Banyuputih Kecamatan Kalinyamatan. Sosialisasi deteksi dini stunting ini digelar di Balai Desa setempat pada Selasa, 8 Agustus 2023.

Sosialisasi ini dihadiri langsung oleh Penjabat Bupati Jepara Edy Supriyanta, perwakilan Pusat Inteligen Medis Surya Arif, Direktur Poltekkes Kemenkes Riau  Husnan, perwakilan perangkat daerah terkait, camat, Kepala Puskesmas Kalinyamatan dan para balita stunting.

Perwakilan Pusat Inteligen Medis Surya Arif mengungkapkan jika ruang lingkup kegiatan PIM meliputi bidang penyakit menular dan genetika, termasuk penelitian stunting. Salah satu kegiatan yang sedang dilaksanakan saat ini adalah penelitian dan pengembangan alat uji klinis untuk stunting dalam rangka membantu program eliminasi stunting di Indonesia.

“Dalam rangka penelitian dan pengembangan alat diagnostik stunting  ini dilakukan pengambilan sampling bayi di bawah usia lima tahun (balita) dengan cara mengambil urine. Nanti setelah diteliti akan diketahui indikator-indikator dari si anak ini,” kata Surya.

Kehadiran alat yang diinisiasi oleh anak negeri ini, katanya, akan mendukung Pemkab dalam mengatasi stunting. Alat ini tidak invasive tidak dilakukan dengan suntikan tetapi hanya dengan urine. “Dengan urine bisa diketahui indikatornya, apakah makanan tambahan yang diberikan sudah tepat atau tidak. Nanti di bulan berikutnyabtinggal diukur tinggi dan beratnya,” jelasnya.

Sementara itu, Penjabat Bupati Jepara Edy Supriyanta menyambut baik terobosan yang dilakukan oleh Pusat Intelijen Medik ini untuk menangani stunting ini.  Program kerjasama ini merupakan salah satu upaya intervensi kasus stunting agar harapannya di tahun 2024 nanti Kabupaten Jepara menjadi daerah bebas stunting.

Di Kecamatan Kalinyamatan ini,kata Edy, angka stunting cukup tinggi, ada 2.500 balita dan ada sekitar 8% yang terdampak stunting. Ini harus segera ditekan. “Monggo ibu-ibu yang hadir untuk selalu memantau tumbuh kembang anak dan memberikan makanan tambahan yang dibutuhkan agar terbebas dari stunting,” ujar Edy. (Hani).

News Feed