oleh

BIN Turunkan 26 Medical Intelejen Lakukan Kegiatan Terpadu Bersama Satgas Covid-19 Kabupaten Bogor

 

SKI|Bogor – Badan Intelejen Negara (BIN) bekerja sama dengan Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor lakukan kegiatan terpadu tes acak Rapid Antigen dan PCR Swab bagi para pengunjung terminal Bojonggede, Kabupaten Bogor, Selasa (16/2/’21). BIN kerahkan 2 unit mobil laboratorium PCR Bio Safety Level 2 (BSL-2).

Koordinator Lapangan Mobile Laboratorium Covid-19 BIN, Kol. Inf. Budi Santoso menuturkan, test massal ini dilakukan sebagai upaya mendeteksi penyebaran Covid-19 diwilayah Bojonggede yang menjadi zona merah penyebaran Covid-19 berdasarkan data Satgas Kabupaten Bogor.

“Kami mengerahkan dua unit mobil laboratorium PCR Biosafety Level 2 (BSL-2) sebagai laboratorium lanjutan bagi masyarakat yang kedapatan reaktif berdasar hasil Swab Antigen. Bilamana berdasarkan hasil tes PCR hasilnya positif, maka data akan diserahkan ke pihak Satgas Kecamatan dan Kabupaten,” tutur Budi.

Budi menambahkan, kami juga turunkan tim medical intelejen sebanyak 26 orang yang terdiri dari berbagai formasi, yakni dokter, analis, perawat dan formasi pendukung lainnya. Hari ini target kita yakni sebanyak 500 peserta Rapid Antigen. Sejauh ini sudah ada beberapa orang diantaranya dinyatakan positif. Orang tersebut sudah dilakukan tes PCR dimobil laboratorium,” ungkapnya.

“Kegiatan ini sudah dilaksanakan sejak bulan Mei tahun 2020 dan angkanya sudah diatas 50.000 orang yang kita lakukan test. BIN tidak bisa bergerak sendiri, kami sangat membutuhkan peran aktif masyarakat dalam memutus penyebaran virus Covid-19. Masyarakat harus terus disiplin laksanakan protokol kesehatan. Kemudian Satgas Covid-19 harus terus melaksanakan 3T (Tracing, Testing, Treatment),” kata Budi.

Sementara itu, Camat Bojonggede Dace Hatomi mengatakan bila ada warganya yang kedapatan positif berdasar hasil PCR test dari BIN tersebut, maka akan dilakukan isolasi dan dikoordinasikan kepada Puskesmas setempat.

“Bila hasil Lab PCR positif maka akan kita rujuk ke ruang isolasi yang dikoordinasikan oleh Puskesmas setempat. Hal ini dilakukan untuk mengetahui sebaran virus dan mengantisipasi titik mana saja untuk pencegahan selanjutnya,” terang Dace. (UT/Dkf.)

Komentar