Buka Kuliah Umum, Gubernur Tekankan Dunia Usaha Sebagai Aktor Industri

SKI, Mataram – Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimansyah membuka Kuliah Umum dan Diskusi Penyusunan Roadmap Industrialisasi NTB, di Aula Bappeda Provinsi NTB, Selasa (16/4).

Mengawali pemaparannya, Gubernur Doktor Zulkieflimansyah menyampaikan bahwa, saat ini daerah kita masih berkutat pada masalah mendasar pembangunan, seperti persolaan pengangguran dan kemiskinan.

Kita harus memastikan Nusa Tenggara Barat itu sehat, hangat, dan aman untuk investasi dan dunia usaha. Karenanya, Tugas pemerintah dan dunia pendidikan adalah menciptakan agar dunia usaha itu nyaman untuk lahirnya industri dan dunia usaha.

“Harus disadari bahwa, aktor utama dari pembangunan industri adalah dunia usaha”, ujarnya.

Dalam hal ini, Nusa Tenggara Barat tidak mempunyai alternatif strategi lain, selain mencari terobosan untuk menanggulangi masalah pengangguran dan kemiskinan. Dan salah satu strategi tersebut adalah daya saing industri, Lanjut Doktor Zul.
“Industrialisasi akan menghadirkan lapangan kerja baru yang diharapkan dapat mengikis kemiskinan”, ujarnya.

Lebih lanjut dijelaskan pula bahwa, Industrialisasi sendiri, membutuhkan technological capability, yang ditopang oleh pendidikan dan semangat propaganda tentang konsep tekhnologi itu sendiri.

“Tiga faktor yang menunjukkan sebuah daerah dikatakan memiliki daya saing adalah, jika derah itu mempunyai kemampuan memproduksi barang atau jasa yang sesuai dengan standart internasional. Minimal produk-produk NTB punya daya saing jika disandingkan dengan produk-produk nasional. Kedua, adanya riil income (pendapatan yang nyata) untuk masyarakat. Ketiga, adalah jika masyarakat mudah mencari pekerjaan di derahnya sendiri”, jelas Doktor Zul.

Selain itu, Doktor Zul juga menekankan bahwa, hal penting yang juga harus diperhatikan dalam menciptakan daya saing adalah, perusahaan yang hadir di suatu daerah harus mendapatkan keuntungan dan tumbuh.
“Industrialisasi itu sebenarnya adalah sebuah proses besar dalam mencari dan mengembangkan tekhnologi, sehingga nilai tambah dari tekhnologi itu bisa tercapai”, ujarnya.

Diakhir pemaparannya, Doktor Zul menekankan bahwa konsep industrialisasi adalah sebuah proses besar yang merubah suatu kondisi dalam waktu tertentu, dari sistem tradisional/konvensional menjadi sistem yang lebih modern.
“Kita harus mampu meng-update cara pandang, apa yang akan dijual dari tahun ke tahun itu harus ada perubahan menyesuaikan kemajuan yang terjadi. Amati, tiru dan duplikasi, pungkas Doktor Zul.

Sejalan dengan Gubernur, Wagub NTB Hj. Rohmi Djalilah menyampaikan bahwa, konsep yang disampaikan oleh gubernur adalah konsep besar, yang harus mampu kita jalankan.

“Kita harus mampu merencanakan tahun pertahun dari program kerja kita. Semua kepala OPD harus benar-benar responsif terhadap berbagai hal yang terjadi dalam mendukung iklim industrialisasi di NTB”,

Untuk mengembangkan industrialisasi, kita harus berangkat dari keadaan riil di daerah kita, lanjut Hj. Rohmi. “Perencanaan dan pengembangan harus diawali dengan potensi yang ada di daerah ini. Kuncinya adalah koordinasi, komunikasi dan kerjasama seluruh stakeholder di daerah ini. Mindset kita harus beralih sebagai yang melayani”, tutup Hj. Rohmi.

Hadir dalam kesempatan tesebut Sekretaris Daerah Prov. NTB Ir. H. Rosiady Sayuti, sekaligus sebagai Moderator, Ketua TP. PKK Prov. NTB Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah, OJK Provinsi NTB, BI NTB, BPK NTB, jajaran akademisi, dan seluruh pimpinan OPD.

Penulis : Alfy

Komentar