SKI l Lombok Timur-Bupati Lombok Timur,HM.Sukiman Azmy melihat kalau petugas kesehatan di Lotim kurang koordinasi. Dengan mulai dari perawat,bidan sampai dokter spesialis,terutama dalam menekan angka kematian ibu dan anak.
” Saya melihat kalau petugas kesehatan dilapangan kurang koordinasi,” tegas Bupati Lotim dalam sambutannya saat pembukaan Musyawarah PPNI Lotim,Sabtu (13|8).
Menurutnya, kalau dilihat dari aspek sarana dan prasarana Kabupaten Lombok Timur memiliki 4 Rumah Sakit Daerah, 36 Puskesmas, 81 Pustu dan 254 polindes tentunya akan memudahkan menekan angka kematian ibu dan anak.
Namun dalam pelaksanaannya di lapangan perawat maupun bidan yang menangani kurang koordinasi dan koneksi dengan Puskesmas dan dokter spesialis, begitupun sebaliknya.
Maka ini yang menyebabkan angka kematian ibu dan anak relatif cukup besar dan berdampak kepada Angka Harapan Hidup. Jika tidak segera ditangani dengan sebaik-baiknya akan berdampak kepada IPM Kabupaten Lotim di masa mendatang.
” Tingginya angka kematian ibu dan anak yang masih menjadi problematika di Kabupaten Lotim,” tandasnya seraya mengatakan kurangnya koordinasi dan keterhubungan tenaga kesehatan, sehingga akan diminimalisi dengan menempatkan tenaga kesehatan sesuai disiplin ilmunya.(Sam).