Bupati Lotim Minta KONI Jangan Anak Tirikan Cabor dan Atlet

SKI | Lotim – Ketua Umum KONI Nusa Tenggara Barat ( NTB) mengukuhkan dan melantik pengurus Komite Olahraga Nasional Indonesia ( KONI ) Lombok Timur priode 2023 – 2027, di hadiri Bupati Lotim HM Sukiman Azmy, Kadis Dispora H drg Asrul Sani dan pejabat lainnya,bertempat di kantor KONI Lotim, Kamis (6/4).

Ketua Umum KONI Lombok Timur HL Makbul Maya dalam sambutannya.mengatakan dengan telah di kukuhkan dan di lantiknya, mala kepengurusan KONI Lotim yang baru, akan terus menjalin kerjasama, komonikasi dan kolaborasi antar pengurus dan terkhusus dengan semua cabang olahraga, sehingga prestasi dapat terus meningkat.

” Kunci kesuksesan itu, kerjasama, komonikasi dan kolaborasi, hal ini akan di lakukan antar pengurus dan semua cabor,” ungkapnya.

Makbul juga menegaskan, menjadi pengurus KONI, jangan sampai ada niat dijadikan tempat mencari uang,

“Jangan sampai ada niatan para pengurus, untuk mencari uang di KONI ini, tetapi bagaimana kita memberikan kontribusi untuk lebih baik,” katanya.

Kedepan ,menurut Makbul, tantangan besar pengurus KONI Lotim ke depan sangat berat, kolaborasi,komonikasi dan kerjasama untuk terus di tingkatkan atau paling tidak kepengurusan yang baru dapat mempertahankan prestasi yang di telah diraih oleh kepengurusan sebelumnya,

” Peningkatan prestasi menjadi prioritas,. Atau paling tidak pengurus baru, bisa mempertahankan prestasi yang telah diraih sebelumnya,” sebutnya.

Ketua Umum KONI NTB Mori Hanafi, dalam sambutannya usai melantik pengurus KONi Lotim, dirinya mengapresiasi, pemilihan yang telah di lakukan semua berproses dan berjalan dengan baik, hal ini menunjukkan Ketua Umum Terpilih HL Makbul.Maya masih diinginkan oleh Cabor. Karena melihat keberhasilan yang di raih pada gelaran Porprov ke XI lalu.

” KONI NTB berikan apresiasi atas capaian prestasi KONI Lotim pada Porprov lalu, dengan capaian luar biasa, dengan kondisi anggaran minim,” ucapnya.

Kalau berbicara anggaran KONI, menurut Mori, untuk perhelatan Porprov saja, anggaran yang di berikan Pemerintah daerah minim, bahkan dirinya pesimis dapat terlaksana, bahkan sempat akan menunda kembali, namun dengan tekad yang kuat, alhamsulillah Porprov dapat terlaksana.

Saat ini saja, Mori mengungkapkan anggaran persiapan Pra PON XXI pun belum.jelas, apalagi KONI NTB di target 20 medali Emas,

“Ini PR besar dan tantangan di tengah isu anggaran minim,” sebutnya, seraya meminta pengurus KONI kabupaten/ Kota agar segera membentuk kepengurusan cabor yang belum memiliki kepengurusan di kabupaten kota, dan ini tanggungjawab masing masing KONI kabupaten kota.

Pada Porprov XX11, KONI Provinso akan menambah jumlah cabor yang akan di pertandingkan, dari 54 cabor menjadi 60 cabor, hal ini dilakukan seiring ditunjuknya NTB menjadi tuan rumah PON tahun 2028 mendatang.

” Untuk PON 2024,agar target 20 Medali tercapai, masing masing kabupaten kota kita targetkan atlitnya meraih 3 medali emas,” sebutnya. Dan masing masing cabor untuk persiapkan atlit terbaiknya, agar bisa lolos ke PON dan dapat meraih medali emas.

Sementara itu Bupati Lombok Timur HM Sukiman Azmy, sebelum memberi sambutan, dirinya memberikan apresiasi kepada pengurus KONI Lotim yang telah dimisioner, atas prestasi yang di raih pada Porprov NTB ke X1, telah mengangkat prestasi olahraga Lotim.dari peringkat 8 menjadi peringkat 3.

” ini preatasi luar biasa, dan berharap pengurus yang baru mampu meningkatkan,” pesannya,

Mari hidupkan KONI. Tapi jangan cari hidup di KONI, karena akan memilki berkah dalam.menjalankan penhabdian,

” Kalau telah berbuat hasil.pasti ada, seperti pemberian bonus bagi atlit peraih medali.pada Porprov memarin,” katanya.

Meski tidak ada anggaran di APBD, pemkan memberikan bonus bagi yang berprestasi,

“Maju mundurnya olahraga itu tergantung KONI dan Cabor, sehingga prestasi yang telah di raih ini. Agar dijadikan tolak ukur meraih presrasi lebih baik lagi,” tegas Sukiman

Dalam kesempatan itu juga Sukiman, mengingatkan agar KONI tak menganakemaskan atau menganak tirikan salah satu atlit atau cabor, kalau hal itu terjadi maka dapat memunculkan masalah dikemudian hari.

” Perlakukan semua atlit dan cabor itu sama, jangan ada nama anak tiri atau anak mas,” pesannya.

Dalam hal prestasi. Pemerintah daerah tak akan berpangku tangan terkai hal dana,meski terjadi keterbatasan anggaran. (Rijal).