Bursah Zarnubi : Kampanye Pemilu 2019 Jangan Dijadikan Sebagai Pemecah Belah Anak Bangsa

SKI, Jakarta – Demikian pernyataan Bursah Zarnubi selaku Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Perkumpulan Gerakan Kebangsaan (DPP- PGK) ketika menyelenggarakan Diskusi Publik Refleksi Akhir Tahun 2018 dengan tema : “Memperteguh Komitmen Kebangsaan Di Tahun Politik 2019” diselenggarakan di salah satu resto kawasan Senayan Jakarta, Ahad Siang, (30/12/18).

Bursah Zarnubi, SE dalam sambutannya mengatakan : “Kampanye pemilu seharusnya menjadi wahana pendidikan politik, adu program yang berbasis data sebagai pertimbangan masyarakat untuk menentukan pilihannya, namun fakta yang terjadi justru kampanye dipenuhi narasi ujaran kebencian, hoax, fitnah, kampanye hitam serta perdebatan yang minim data. Narasi negatif tersebar secara massif melalui berbagai media sosial,” papar Bursah yang pernah menjadi Ketua Umum Partai Bintang Reformasi dan juga pernah menjadi Anggota DPR RI 2004-2009 ini.

“Kita merasa risau dengan beberapa pernyataan para Tokoh politik yang mengibaratkan Pilpres 2019 bagai perang Baratayudha atau perang Badar. Jargon dan kampanye yang disampaikan bukan lagi adu program tapi terindikasi kearah politik identitas yang menyangkut SARA, oleh sebab itu kami mengharapkan semua elemen bangsa terutama generasi muda harus memperteguh komitmen kebangsaan di tahun politik. Pemilu 2019 diharapkan menuju Indonesia yang lebih baik bukan malah sebaliknya memecah belah anak bangsa,” imbuh Bursah.

Dalam rangka refleksi akhir tahun serta menyambut pemilu 2019 DPP-PGK menyelenggarakan diskusi publik untuk memperteguh komitmen kebangsaan ditahun politik yang kian memanas. Diskusi publik ini juga menampilkan pembicara dikalangan generasi muda yakni, Irfan Ahmad Fauzi (Ketua Umum PP KAMMI), Roybatullah Kusumajaya (Ketua Umum DPP GMNI), Perwakilan PMKRI, R.Saddam Al- Jihad (Ketua Umum PB HMI) serta perwakilan dari PP Muhammadiyah H.Hajriyanto Y.Tohari, dari kepolisian diwakili oleh Irjen Pol. Gatot Eddy Pramono, Maruarar Sirait (Anggota DPR RI F-PDIP) dipandu oleh moderator Najih Prasetyo selaku Ketua Umum DPP IMM. Diskusi ini dihadiri oleh para aktifis, tokoh lintas generasi dan para awak media, peserta sekitar 500 orang , setelah diskusi dilanjutkan pemberian doorprize untuk para peserta kemudian acara hiburan dengan menampilkan musik dan lagu sehingga menambah meriah suasana diskusi publik akhir tahun ini.

“Tahun 2018 akan segera berlalu dengan segala dinamikanya sepanjang tahun ini, sebagai bangsa kita telah melewati banyak hal yang patut menjadi renungan sekaligus pelajaran untuk melangkah lebih baik di tahun-tahun mendatang. Ada suka dan bahagia karena keberhasilan yang telah dicapai, adapula duka yang melanda karena Indonesia mengalami musibah bencana alam yang bertubi-tubi, tragedi kemanusiaan yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa diberbagai daerah di Indonesia terutama di Papua. Semoga Pemilu 2019 dapat terlaksana dengan aman, damai dan sesuai harapan,” pungkas Bursah Zarnubi.

Penulis : Fri

Editor    : Red SKI

Komentar