SKI, Lombok Utara – Apel bersama Fasilitator dan Aplikator wilayah Kabupaten Lombok Utara (KLU) dalam rangka memeriksa kesiapan para Fasilitator dan Aplikator dalam mendukung dan mendorong percepatan rehabilitasi rekon untuk rumah rusak berat di KLU.
Apel bersama yang diambil Danrem 162 / WB Kolonel Czi Ahmad Rizal Ramdhani, S.Sos. SH. M.Han., Yang diikuti seluruh Fasilitator baik dari TNI, Polri dan masyarakat sipil maupun para Aplikator yang telah menyetujui Surat Penandatanganan Kerjasama (SPK) dengan para Pokmas di Gor Pemenang KLU, Minggu (17/2).
Danrem 162 / WB dalam proses pengumpulan data antara masyarakat dengan Fasilitator dan Aplikator di lapangan sangat menentukan keberhasilan dan proses percepatan rehabilitasi rehabilitasi untuk rumah rusak berat.
“Pada minggu kemarin, para Pokmas didampingi Fasilitator sudah melakukan pencairan dana stimulan di Bank BRI melalui proses pelayanan satu pintu di masing-masing kecamatan yang disaksikan oleh pemangku kepentingan terkait,” ungkap Danrem.
Untuk itu, lanjut Alumni Akmil 93 ini, para Aplikator agar segera menyalurkan material ke rumah-rumah korban yang akan dibangun, sehingga tidak menghambat proses rehabilitasi rekon.
Danrem 162 / WB juga menyampaikan berita gembira terkait rencana kedatangan personel tambahan dari misi zeni TNI AD dan Marinir TNI AL untuk memperkuat personel TNI yang sudah ada.
“Alhamdulillah, pimpinan TNI akan mengirim seribu orang TNI untuk membantu proses percepatan rehab rekon, mulai Senin besok (18/2/2019) hingga tanggal 22 Februari mereka sudah mulai berunding dengan harapan rumah tangguh sudah siap kembali di tenda atau di rumah hunian sementara, “katanya.
Terkait dengan pembagian lokasi personel tambahan tersebut, Danrem menjelaskan seribu personel tersebut akan menjadi 10 SSK dan akan ditempatkan dimasing-masing-masing Kodim yang dipindahkan gempa sesuai dengan skala prioritas. “Sebanyak 5 SSK akan ditempatkan di Kodim 1606 / Lobar karena jumlah kerusakan lebih dari Kabupaten Kota yang lain, Kodim 1620 / Loteng 1 SSK, Kodim 1615 / Lotim sebanyak 2 SSK, Kodim 1607 / Sumbawa 1 SSK dan jumlah 1 SSK di Kodim 1628 / Sumbawa Barat, “terangnya.
Mengakhiri pengarahannya, orang nomor satu di jajaran Korem ini menghimbau dan meminta para pihak terkait, Fasilitator, Aplikator dan seluruh komponen masyarakat untuk bahu-membahu, bersinergi dan ikhlas dalam membantu proses percepatan rehab rekon.
“Jangan ada miskomunikasi di lapangan yang dapat merusak kebersamaan dalam membantu dan mendorong proses percepatan rehabilitasi pembangunan yang berjalan aman dan sesuai harapan kita bersama,” pungkasnya.
Salah satu Aplikator Domus Krisna menyerahkan bahan bangunan rumah dari pabrik sendiri dan produksi sendiri digudang yang ada di Bogor dan akan segera membangun pabrik sendiri di Lombok untuk bata ringan.
“Dalam proses pembangunan rumah tahan gempa akan tetap melibatkan pemelihara rumah warga,” tutupnya.
Sementara Siti Nurul Hijjah dari Ketua LPJK Provinsi NTB menjelaskan pihaknya akan membantu pemerintah terkait dengan Aplikator dengan menertibkan tujuh macam rumah tahan gempa (RTG) yang telah menjadi prioritas dari Kementerian PUPR yaitu Risha, Riko, Rika, Risba, Risbari, Domus dan RCI.
Selain itu, pihaknya juga meminta kapada para pengusaha yang sudah mengajukan RTG agar menunjuk Aplikator yang akan membahasnya, karena kami tidak ingin ada aplikator instan tidak tahu cara membuat RTG dan hanya berharap Juknis.
“Ada enam hal yang harus dimiliki dan disetujui oleh Aplikator di antara yang lain kemampuan usaha, harus punya bengkel, punya alat angkut, isi fakta koordinasi, dapatkan lokasi kerja dan evaluasi dari RTG yang telah disetujui oleh Kemterian PUPR,” tandasnya.
Penulis : Amrin
Editor : Red SKI
Komentar