SKI | Jakarta – Kepala Suku Dinas (Kasudin) Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PRKP) Kota Administrasi Jakarta Pusat, Dedi Arif Darsono, belum juga memerintahkan rekanan pelaksana untuk membongkar ulang saluran uditch di Jl. Industri, Kel. Gunung Sahari Utara, Kec. Sawah Besar.
Sebelumnya, proyek senilai Rp.3.056.939.000,- yang dikerjakan PT. Damai Indo Sejahtera diminta dibongkar karena diduga dikerjakan asal jadi, tidak sesuai spesifikasi dalam kotrak.
Menurut warga sekitar, penyedia proyek tidak terlebih dahulu menguras air sebelum penggalian saluran dan pemasangan uditch.
Hasilnya, uditch terpasang terlihat tidak rata, tidak rapi dan tampak tidak saling mengunci.

Kemudian, sisi kiri dan kanan saluran uditch ditutup menggunakan urugan bekas galian tanah dari saluran.
Para pekerja saluran juga terlihat tidak menggunakan alat pelindung diri (APD).
Uditch yang dipasang pada saluran juga tidak diketahui apakah asli atau oplosan produksi rumahan. Tidak diketahui apa merk uditch dan diproduksi dimana.
Menurut pegiat anti korupsi dari NGO Jaring Pelaksana Antisipasi Keamanan (Jalak) Kampanye Sitanggang, Kasudin PRKP Kota Administrasi Jakarta Pusat harus segera memerintahkan rekanan penyedia untuk membongkar kembali saluran.
“Kasudin Dedi harus segera memerintahkan rekanan penyedia untuk membongkar kembali saluran uditch di Jl. Industri, Sawah Besar” desak Kampanye.
Pembongkaran, kata Kampanye, perlu untuk menghindari temuan kerugian negara oleh aparat penegak hukum (APH).
Diberitakan sebelumnya,
Kejaksaan sedang membidik proyek peningkatan prasarana, sarana dan ultilitas (PSU) yang terindikasi berbau korupsi milik Suku Dinas PRKP Kota Administrasi Jakarta Pusat.
Proyek dengan nilai ratusan miliar rupiah yang bersumber dari anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) DKI Jakarta T. A 2024 itu menjadi bidikan Kejaksaan Negeri (Kejari) Jakarta Pusat karena diduga sarat penyimpangan dan pengurangan volume bahkan diduga dikerjakan asal jadi.
Dugaan penyimpangan serta pengurangan volume semakin nyata karena di sejumlah lokasi proyek sudah terlihat kerusakan.

Padahal, belum lama selesai dikerjakan dikerjakan. Pengerjaan beton jalan rata-rata dikerjakan hanya dengan ketebalan 5 cm.
Pekerjaan saluran uditch dan penutupnya terlihat asal jadi seperti di Jl. Industri IX, Sawah Besar, Kota Administrasi Jakarta Pusat.
“Puluhan lokasi proyek PSU, baru beberapa bulan dikerjakan sudah rusak beton jepit dan beton jalan retak membuat warga tidak nyaman melintas,” kata sumber dari Kejari Jakarta Pusat yang minta namanya jangan disebut dulu di berita, Rabu (25/9/2024).
Informasinya, rekanan pelaksana yang ditunjuk Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) diduga mengerjakan proyek asal jadi.
Karenanya, proyek ratusan miliar rupiah itu dilaporkan masyarakat.
“Iya, nilai proyek ratusan miliar yang dilaporkan masyarakat juga,” ungkap sumber.
Sumber Kejari Jakarta Pusat menambahkan, belum mulai memeriksa. Alasannya, masih ada sebagian proyek yang dikerjakan.
Kalau diperiksa, saya rasa belum ya. Sebab masih ada sebagian (proyek) dikerjakan. Bisa jadi nanti selesai pekerjaan,” pungkasnya.
Hampir semua lokasi proyek PSU milik Sudin PRKP Kota Administrasi Jakarta Pusat dikabarkan yang dilaporkan ke Kejari.
Diantaranya, proyek saluran uditch di Jl. Gardu Asem, RW. 06 Kel. Kemayoran yang diduga menggunakan pabrik rumahan. Dan, proyek di RW. 03 dan RW. 10 Kelurahan Menteng.
Dicoba dikonfirmasi, Kepala Seksi Perencanaan dan Pengawasan Perumahan dan Kawasan Permukiman, Rendy Pramudia Aji tidak menjawab.
Demikian juga kasudin. Beberaki dicoab dikonfirmasi lewat watsapp, tidak pernah menjawab. Dicoba untuk ditemui, tidak berhasil. (Sahala T P).