Demo Mahasiswa Angkat Tuntutan 126 Tahun Lotim Dengan Segala Kebobrokannya

 

SKI | Lombok Timur – Puluhan Mahasiswa Lombok Timur yang tergabung dalam Forum Mahasiswa Lotim (Fosmastim) melakukan aksi di kantor Bupati Lotim, Rabu (1|9). Aksi dilakukan dalam rangka memberikan kado spesial dan terindah terhadap 126 tahun hari jadi Lotim yang baru selang sehari merayakan ulang tahunnya.

Dalam beberapa spanduk yang dibawa para massa aksi tersebut bertuliskan diantaranya 126 tahun Lotim dengan segala kebobrokannya,Kado spesial untuk Lotim, Lotim Penok masalah.

Sementara aksi tersabut dimulai dari simpang empat BRI Selong kemudian melakukan long mach ke kantor Bupati Lotim dengan mendapatkan pengawalan dari aparat kepolisian.

” Pada hari jadi Lotim ke-126 ini masih terjadi banyak persoalan yang belum bisa dituntaskan pemerintahan saat ini,” teriak orator aksi, Ikka Nun dalam orasinya di depan kantor Bupati Lotim.

Selain menyampaikan orasi pada massa aksi juga melantunkan puisi untuk Lotim yang sedang berulang tahun, tapi ditengah usia yang sudah lebih dari satu abad ini Lotim mampu menyelesaikan berbagai persoalan yang terjadi.

” Banyak masalah di Lotim mulai dari masalah pariwisata, sampah,perijinan tambang pasir, penyalahgunaan narkotika,infarstruktur sampai pengelolaan sampah ini tentunya harus menjadi perhatian pemerintah daerah,” ujar orator lainnya, Ade Putra dalam orasinya.

Para massa aksi mencontohkan di wilayah Desa Lenek Ramban Biak kondisi infrastruktur jalannya sangat memprihatinkan sekali kurang mendapatkan perhatian dari pemerintah daerah.

Dengan jalan banyak berlubang dan rusak sana sini,sedangkan pada sisi lainnya di wilayah itu berdiri dengan megah BLK International.

” Sangat ironis memang ditengah adanya bangunan megah berdiri, tapi kenapa kondisi infrastruktur jalannya kurang baik,” kata M.Hidayatul dalam orasinya.

Begitu juga mengenai masalah pariwisata dari pemerintah daerah dinilai berat sebelah dalam memperhatikan prioritas. Dengan hanya mempriotaskan satu titik saja,padahal lokasi wisata bukan itu saja.

Kemudian dalam aksinya mahasiswa juga menyoroti kondisi pantai Labuhan Haji yang dipenuhi sampah. Maka tidak salah kalau pantai Labuhan Haji dijuluki dengan pantai sampah, karena perhatian pemerintah daerah bersama dinas terkait dinilai sangat kurang.

” Kami juga berhak mempertanyakan pinjaman pinjaman pemerintah daerah sebesar Rp 90 Milyar di bank NTB syariah,” kata para massa aksi.

Kemudian setelah puas menyampaikan orasi dan tuntutannya para massa aksi diterima Asisten II Setdakab Lotim, Haris. Dengan menyampaikan kalau apa yang menjadi tuntutan massa aksi akan sampaikan ke pimpinan.

Setelah diterima massa aksi lalu menyampaikan pernyataan sikapnya,kemudian membubarkan diri dengan tertib dengan berjanji akan melakukan aksi lagi.

” Besok pagi kami bersama elemen lain akan melakukan aksi dengan massa yang lebih besar lagi,” kata Ade Putra mengakhiri orasinya. (Sam)