SKI | Loteng – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Lombok Timur,H.Izzuddin melempar bola panas terkait dengan polemik mutasi Kasek SDN 2 Keruak,H.Rusli Nursalim ke tempat lain yang ditolak wali murid.
Bahkan menyalahkan Bupati Lotim, HM.Sukiman Azmy dan Sekretaris Daerah (Sekda) Lotim,HM.Juani Taofik dalam masalah mutasi tersebut.Karena sebenarnya untuk masalah mutasi tepatnya tanyakan ke Sekda atau Bupati yang memiliki kewenangan,sedangkan pihaknya hanya menjalankan regulasi saja.
Demikian ditegaskan Kadis Dikbud Lotim, H.Izzuddin dihadapan wali murid SDN 2 Keruak dan Ketua Serikat Masyarakat Selatan (SMS),Sayadi yang melakukan hearing dengan dinas pendidikan dan kebudayaan Lotim,Kamis (11|5).
” Dalam melakukan mutasi kepala sekolah, dirinya hanya mengusulkan ke pimpinan, namun yang menjadi penentu adalah Sekda dan Bupati,” tegasnya
Maka tentunya,Kata Izzuddin,pihaknya akan melakukan evaluasi terhadap mutasi Kepala sekolah SDN 2 Keruak. Apalagi dengan adanya ancaman dari wali murid akan memindahkan anak – anaknya ke sekolah lain.
Sementara dalam amanah dari menteri pendidikan dan kebudayaan nomor 21 tahun 2022 dijelaskan bahwa, kriteria kepala sekolah itu harus yang sudah terverifikasi dan menjadi sekolah penggerak dan guru senior yang sudah ada di SDN 2 Keruak.
” Sebelum melakukan pergeseran ASN ini, membentuk tim pertimbangan promosi kepala sekolah, tim ini diketuai oleh sekdis, kabid SD, Kabid SMP, Kabid PAUD dan yang lainnya,dengan digodok berbulan – bulan sebelum dilakukan verifikasi dan mutasi,”terangnya.
Sementara itu, tokoh masyarakat Keruak, Sayadi bersama perwakilan wali murid SDN 2 Keruak menegaskan meminta agar Kasek SDN 2 Keruak yang lama dikembalikan ke posisi awal.
Kemudian kalau mutasi dilaksanakan karena adanya masukan dari pihak Kades,Komite maupun lainnya adalah tidak benar sebagaimana yang disampaikan pihak Dikbud Lotim.
“Dengan adanya pengakuan itu, maka kami meminta kepada Kadis Dikbud untuk segera mengembalikan kepala sekolah yang lama sabagaimana permintaan orang tua wali dan komite sekolah,” tegas Sayadi. (Sul).