SKI|Kalbar – Transmigrasi yang dikirim dari pulau Jawa pada tahun 1955 era Presiden Sukarno dengan menggunakan kapal sebanyak 455 kepala keluarga, terapung dilaut selama 1 Minggu, Akhirnya sampai didaratan yakni Borneo Kalimantan barat.
Mbah Budiman yang sudah berumur 90 tahun menegaskan, saat ini, kami bukan kegembiraan yang diperoleh, Justru air mata bercucuran dari tangisan hampir semua yang ada. Bagaimana tidak rumah yang akan kami tempati benar-benar sangat memprihatinkan, terbuat dari kayu berlantaikan papan berdinding kulit kayu dan ber atabkan daun Nipah, tak terbayangkan bagaiman kalau hujan lebat, namun apalah daya nasib harus diterima. Hidup harus dengan perjuangan.
Bukan hanya rumah tempat hunian saja namun lahan yang sudah ditebang oleh pemerintah, diperuntukkan untuk kami bercocok tanam pada saat itu berwujud tanah gambut yang banyak airnya dan bergelimpangan pohon besar berserakan diatasnya. Sehingga sangatlah sulit untuk menanam apapaun dilahan seperti itu. Penderitaan demi penderitaan dilalui, berladang dengan segala daya dan upaya agar kami bisa bercocok tanam, namun juga blom membuahkan hasil karena lahan yang teramat kurang mendukung untuk pertanian. Akhirnya pemerintah memberikan jatah hidup berupa beras dan ikan asin sampai 10 tahun lamanya, tegasnya, senin (08/03/21).
Komentar