Dimotori Kementan Gerakan Musim Tanam Okmar,Bupati Lotim Disambut Baik

SKI,LOTIM – Bupati Lombok Timur,HM.Sukiman Azmy menyambut baik gerakan mengawal  musim tanam bulan Oktober 2018 s.d Maret 2019 (Okmar) di Lotim. Dengan dimotori Kementerian Pertanian (Kementan) RI dengan bekerjasama Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di kampung baru,Kecamatan Pringgebaya, Jumat (8|2).‎

Bupati Lotim, HM Sukiman Azmy menegaskan bahwa gerakan ini tentunya sangat baik sekali. Sedangkan pada sisi lainnya terdapat  tiga faktor penyebab mundurnya perkembangan dunia pertanian di Lotim. 

Diantaranya, kepemilikan lahan petani begitu rendah, masih berkisar antara 1 hingga 2 hektare, dan petani saat ini masih banyak menjadi penggarap lahan. 

” Persoalan pupuk menjadi sisi lain yang dihadapi petan. Permainan pupuk ditingkat distributor maupun pengecer, membuat pupuk bersubsidi seringkali hilang,sehingga  penyaluran pupuk harus dilakukan sesuai waktu dan indeksnya,” tegasnya.

Sukiman juga mengatakan pihaknya tidak menginginkan ada pihak-pihak yang bermain dalam pupuk. Karena kalau ditemukan ada yang bermain tentunya akan dilakukan penindakan tegas sesuai dengan aturan main yang ada.

Selain itu, masalah produksi yang tinggi tidak diimbangi dengan hasil produksi tinggi dan pasar yang menjanjikan.Begitu juga ‎Over produksi, tak jarang menimbulkan harga menjadi anjlok, sehingga membuat petani merugi. 

” Dengan kehadiran perbankan ditengah-tengah masyarakat, sangat disyukurinya, karena dapat membantu kemajuan dan dapat memfasilitasi para petani, menuju perubahan yang lebih baik,” ujarnya.

Pada kesempatan itu Mantan Dandim 1615 Lotim meminta kepada semua perusahaan daerah agar dapat bangkit kembali. Sehingga dengan adanya gerakan musim tanam Okmar ini hasilnya yang didapatkan akan lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya.

” Apa yang dilakukan ini bagian dari ihtiar dalam ‎
 mensejahterakan masyarakat. Untuk itu, masyarakat juga harus menjaga kepercayaan ini dengan sebaik-baiknya,”tukasnya‎

Ditempat yang sama Staf ahli Menteri bidang Lingkungan Kementerian RI, Pending Dalih Permana mengatakan menjelaskan masalah pupuk, ia meminta pengawasan ditingkat daerah lebih diperketat. 

” Petani juga harus dipastikan masuk menjadi anggota kelompok Tani agar dapat lebih terorganisir,” tandasnya.

Penulis : Rizal

Editor    : Red SKI

Komentar