SKI |Tangerang – Direktur Jenderal Pemasyarakatan (Dirjenpas), Mashudi, tinjau fasilitas dapur baru Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas IIA Tangerang dan lakukan inspeksi mendadak (sidak) di Lapas Pemuda Kelas IIA Tangerang, Selasa (4/3). Hal ini dilakukan guna memastikan peningkatan layanan serta keamanan dan ketertiban di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemasyarakatan
Peninjauan dapur baru di Lapas Perempuan Kelas IIA Tangerang ini memastikan fasilitas dapur telah siap dioperasikan dengan sistem penerimaan, pencucian, pengolahan, dan distribusi makanan yang sesuai regulasi. “Dapur ini sudah layak untuk dioperasikan sebagai layanan hak bagi Warga Binaan sebagai upaya peningkatan kualitas layanan makanan. Kita perlu menggandeng jasa katering profesional untuk mengadakan pelatihan memasak bagi Warga Binaan dan petugas dapur untuk meningkatkan keterampilan serta memastikan makanan yang disajikan bergizi dan berkualitas,” ujar Mashudi.
Usai meninjau dapur baru, Dirjenpas melanjutkan sidak ke Lapas Pemuda Kelas IIA Tangerang. Beberapa hal yang menjadi fokus perhatian adalah peningkatan dalam pelayanan penyediaan makanan, pengelolaan koperasi, dan kebersihan.
Dalam arahannya, Dirjenpas menekankan pentingnya profesionalisme dan integritas dalam menjalankan tugas untuk mewujudkan kondisi yang diharapkan. “Saya harap teman-teman bisa saling bekerja sama dalam melaksanakan tugas sesuai SOP dan membantu Kepala UPT dalam memastikan ketertiban. Bekerjalah dengan jujur dan profesional tanpa menciptakan masalah, serta tetap menjaga kekompakan,” pesannya.
Sementara itu, sebagai upaya pencegahan peredaran narkoba dan penggunaan handphone di Lapas, Dirjenpas juga mengarahkan agar memaksimalkan penggunaan warung telekomunikasi khusus sebagai sarana komunikasi resmi.
Kunjungan ini menjadi langkah nyata Ditjenpas dalam memastikan bahwa layanan Pemasyarakatan terus ditingkatkan demi kenyamanan dan keamanan Warga Binaan serta petugas. Dengan adanya perbaikan fasilitas dan sistem kerja yang lebih baik, diharapkan Lapas berfungsi lebih optimal dalam membina Warga Binaan menuju kehidupan yang lebih baik di masa depan. (Why).