SKI | INDRAMAYU – Bahasa merupakan aspek yang sangat penting untuk dilestarikan sebagai alat komunikasi, alat pemersatu bangsa, dan sebagai identitas suatu suku atau bangsa.
Organisasi internasional yaitu United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization, ( UNESCO,) menetapkan tanggal 21 Februari sebagai hari yang penting. Tidak banyak orang yang mengetahui bahwa ada peristiwa yang diperingati setiap tahun pada tanggal tersebut.
Hari Bahasa Ibu atau disebut sebagai International Mother Language Day, diperingati diaula Disdikbud Indramayu telah memperingati hari bahasa ibu internasional pada senin (21/2/2022).
Peringatan tahunan seluruh dunia yang diadakan pada tanggal 21 Februari untuk meningkatkan kesadaran akan keanekaragaman bahasa dan budaya serta untuk mempromosikan multibahasa.
Kabid kebudayaan pada dinas pendidikan dan kebudayaan Kab. Indramayu, Hj. Uum Umiati, SE., menjelaskan,
Hari Bahasa Ibu Internasional pertama kali diumumkan oleh UNESCO pada 17 November 1999 yang secara resmi diakui oleh Majelis Umum PBB dan telah diperingati setiap tahun sejak tahun 2000. UNESCO sebagai bagian dari badan PBB mengajak seluruh negara di dunia untuk ikut merayakannya sebagai peringatan bahwa keberagaman bahasa dan multilingualisme adalah aspek yang penting.
Gagasan awal untuk merayakan Hari Bahasa Ibu Internasional adalah inisiatif dari Bangladesh. Ketika Pakistan dibentuk pada tahun 1947, ia merupakan dua bagian geografis yang dipisahkan oleh India, yaitu Pakistan Timur (saat ini dikenal sebagai Bangladesh) dan Pakistan Barat ( Pakistan). Kedua bagian tersebut sangat berbeda satu dengan yang lainnya dalam pengertian budaya, bahasa, dan sebagainya.
” Alhamdulillah dengan bahasa ibu kita bisa melestarikan dan menjaga serta menyintai bahasa daerah dan melestarikannya,” ucapnya.
Ditempat yang sama Panitia Penyelenggara, Saptaguna Penulis mengatakan, ini merupakan kejadian langka dalam sejarah dimana orang-orang mengorbankan nyawa mereka demi bahasa ibu mereka,” terang Saptaguna.
Diceritaknnya, Hari itu diumumkan oleh Konferensi Umum Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan PBB (UNESCO) pada November 1999 (30 C / 62). Dalam resolusi A / RES / 61/266, Majelis Umum PBB meminta negara-negara anggotanya “untuk mempromosikan pelestarian dan perlindungan semua bahasa yang digunakan oleh orang-orang di dunia”.
Lanjut Saptaguna pada 16 Mei 2009. Dalam resolusi tersebut, Majelis Umum menyatakan 2008 sebagai Tahun Bahasa Internasional untuk mempromosikan persatuan dalam keanekaragaman dan pemahaman internasional melalui multibahasa dan multikulturalisme.
Resolusi bahasa internasional tersebut disarankan oleh Rafiqul Islam, seorang Bangli yang tinggal di Vancouver, Kanada. Rafiqul menulis surat kepada Kofi Annan pada tanggal 9 Januari 1998 dan memintanya untuk mengambil langkah dalam rangka menyelamatkan bahasa dunia dari kepunahan dengan mendeklarasikan Hari Bahasa Ibu Internasional (International Mother Language Day). menetapkan di Dhaka selama Gerakan Bahasa.
Guru SD Margadadi, Haulati, merasa bangga dengan peringatan bahasa Ibu dengan begitu pihaknya membudayakan bahasa indramayu menuju Indramayu bermartabat.
Dalam rangka peringatan Dina Basa Mimi Sejagat 2022 (Hari Bahasa Ibu Internasional 2022), disdikbud Indramayu mengadakan pertunjukan pagelaran seni dan budaya seperti Monolog, Maca Puisi, Tembang Tarling Klasik, Bujanggaan, Bodoran, Weling lan Pekeling, Dongeng, Biantara, Tembang Daerah dan Musikalisasi Puisi,” pungkasnya. (YBS/Anton K)