Forkopimda Brebes, Tanam Mangrove Serentak 10 Provinsi bersama Ibu Negara

SKI, Brebes – Aksi gerakan perempuan peduli magrove telah dilakukan di Pulo Cemara Desa Sawojajar, Kecamatan Wanasari Kabupaten Brebes, Senin (11/3/19).

Ditargetkan, mencapai satu juta pohon sebagai upaya meminimalisasi dampak gelombang tinggi di kawasan pesisir pantai di tanah air. Wujud dari itu, dengan gerakan serentak penanaman pohon Mangrove di 10 Provinsi di Indonesia yang diinisiasi ibu-ibu Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Kerja (OASE KK).

“Khusus di Kabupaten Brebes, dilakukan penanaman 5000 pohon Mangrove,” ujar Istri Menristekdikti RI Hasbiyah Nasir bersama Istri Wakamenkeu RI Retno Mardiasmo saat melakukan penanaman Mangrove di Pantai Pulau Cemara Desa Sawojajar, Kecamatan Wanasari Kabupaten Brebes.

Selain Brebes, sebanyak sepuluh tempat penanaman serentak dengan dialog bersama Ibu Negara Iriana Jokowi melalui layar live streaming yang ditampilkan di lokasi acara. Kesepuluh lokasi yang ditanam adalah di Kawasan pantai Kabupaten Langkat Sumatera Utara, Kecamatan Pasir Saleti Lampung Timur, Lemah Wungkuk Cirebon Jawa Barat, Desa Sawojajar Kabupaten Brebes Jawa Tengah, Tanah Bumbu Kalimantan Selatan, Pohuwato Gorontalo, Donggala Sulawesi Tengah Pantai Cereme Nusa Tenggara Barat, serta Teluk Ambon Maluku, dan Pandeglang Banten.

Bupati Brebes Hj.Idza Priyanti, S.E., M.H., menyampaikan banyak terima kasih dan apresiasi kepada seluruh jajaran Kementerian dan Provinsi Jawa Tengah yang sudah hadir di Kabupaten Brebes dalam rangka penanaman bibit mangrove serentak di 10 Provinsi se Indonesia yang salah satunya di Pulau Cemara, Desa Sawojajar Kabupaten Brebes.

Sementara itu, Hasbiyah Nasir menjelaskan tentang manfaat pentingnya penanaman bibit mangrove di semua areal pesisir pantai di seluruh Indonesia.

Kata Hasbiyah, tanam Mangrove penting, agar Daerah Aliran Sungai (DAS) dapat berfungsi dengan baik dan optimal, apalagi mangrove juga memberikan banyak manfaat dari lingkungan sekitarnya, maka penanaman mangrove disepanjang DAS sangat tepat. Kawasan mangrove, menjaga salah satu keanekaragaman kehidupan dan sumber daya di areal pesisir dan keberadaannya sangat menunjang keberlangsungan ekosistem di wilayah pesisir. Sedikitnya terdapat tiga fungsi utama dari hutan mangrove yakni, fungsi secara fisik yaitu sebagai peredam gelombang, angin dan badai, pelindung abrasi, penahan lumpur dan perangkat sedimen, menjaga garis pantai agar tetap stabil dan mengolah bahan limbah.

“Perlu kita ketahui, di Jawa Tengah sendiri jika dilihat dari peta kerawanan, menjadi salah satu titik yang rawan tsunami. Terutama di daerah Cilacap, yang saat ini sedang digalangkan kegiatan penanaman bibit mangrove. Mungkin di lain kesempatan kami akan mengajak lagi ibu-ibu untuk berkeliling ke daerah Kebumen, Cilacap ataupun ke Purworejo”, terangnya.

“Mudah-mudahan dengan gerakan penanaman mangrove ini kita bisa terselamatkan,” harapnya.

“Kawasan mangrove juga sebagai tempat hidup dan sumber makanan bagi beberapa jenis satwa juga merupakan tempat tinggal yang cocok bagi banyak hewan seperti biawak, kura-kura, monyet, burung, ular, dan lain sebagainya. Beberapa jenis hewan laut seperti ikan, udang, kepiting dan siput juga biota laut lainnya”, lanjutnya.

“Hutan mangrove juga menjadi salah satu tempat atau sumber penghasilan utama bagi nelayan disekitar garis pantai. Kayu dari pohon mangrove dapat diolah menjadi kerajinan”, sambungnya.

Gubernur Jawa Tengah dalam sambutan tertulisnya yang disampaikan Asisten II Prov. Jawa Tengah, Peni Rahayu menyampaikan, apresiasi yang tinggi atas dilaksanakan kegiatan dalam rangka penanaman mangrove serentak di 10 Provinsi di Indonesia bersama Ibu Negara.

Dikatakan, penanaman mangrove dan cemara pantai cocok ditanam di Jawa Tengah khususnya diwilayah pantai, mengingat Jawa Tengah juga memiliki pantai yang potensial. “Kawasan mangrove dapat menunjang fungsi dari geologi, ekonomi dan manfaat bagi manusia”, ujarnya.

“Peta kerawanan bencana tsunami ada diwilayah Cilacap, karenanya Provinsi Jawa Tengah bergerak cepat untuk mengantisipasi dan menyelamatkannya dengan cara menanam mangrove agar dapat menghalau ombak. Mangrove juga dapat sebagai obyek wisata yang dapat dirasakan masyarakat. Selain itu, mangrove juga sebagai pasokan oksigen”, paparnya.

Hadir dalam acara tersebut, Bupati Brebes Hj. Idza Priyanti S.E., M.H., beserta Forkopimda Brebes, Asisten II Sekda Provinsi Jawa Tengah, Kepala BPDASHHL Pemali Jratun, Kadin LHK Jawa Tengah, Kepala B363PBD Jawa Tengah, para tamu undangan serta masyarakat Kabupaten Brebes. (Red SKI) 

Komentar