SKI | Lotim – Ketua Forum Rakyat Bersatu (FRB) Lombok Timur Eko Rahardi angkat bicara terkait dengan adanya pernyataan salah satu aktivis pergerakan di Pulau Sumbawa yang akan melakukan aksi blokade pelabuhan Poto Tano Sumbawa Barat tanggal 5 Mei 2025 mendatang.
Menurutnya pernyataan itu membuat keresahan di kalangan masyarakat umum,apalagi rencana aksi blokade pelabuhan Poto Tono itu bagian dari protes terhadap pemerintah pusat mengenai masalah pembentukan provinsi pulau Sumbawa.
” Apakah dengan melakukan aksi blokade pelabuhan itu akan menyelesaikan masalah ataukah malah sebaliknya,” tegas Eko Rahardi di Selong,Selasa (29/4).
Ia mengatakan kalau masyarakat pulau Sumbawa ingin memperjuangkan pembentukan provinsi pulau Sumbawa silahkan saja dengan yang santun sesuai dengan regulasi yang ada.
Dengan tidak melakukan ancaman untuk melakukan aksi blokade pelabuhan Poto Tano seperti yang mencuat di media massa dan media sosial belakangan ini.
” Kalau mereka melakukan aksi blokade pelabuhan kami juga bisa melakukan aksi sweeping di jalan negara maupun di pelabuhan Khayangan biar impas,” terangnya.
Eko yang dikenal macan aktivis dan LSM di Bumi Patuh Karya ini menambahkan pihaknya akan mengerahkan massa nantinya kalau benar warga maupun aktivis di pulau Sumbawa melakukan aksi blokade pelabuhan Poto Tano tersebut.
Hal ini di maksudkan agar mereka memahami karena yang akan dilakukan itu sangat menggangu ketertiban umum, apalagi pelabuhan jalur lalu lintas darat dan laut yang sangat ramai baik yang datang dari pulau lombok maupun pulau Sumbawa.
” Jangan hanya menurutkan emosi sesaat akan merugikan yang lebih banyak,”tandasnya. (Sul).