SKI, Loteng – Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimansyah dan Wakil Gubernur Hj. Sitti Rohmi Djalilah terus berusaha melahirkan terobosan demi mendekatkan pemerintah daerah dengan masyarakat. JANGZULMI atau Jumat Pagi Bareng Bang Zul dan Umi Rohmi merupakan salah satu gagasan besar dalam mendekatkan dan mendengarkan langsung yang dirasakan masyarakat NTB.
Kegiatan tersebut digelar dua minggu sekali, minggu kedua dan minggu keempat. setiap bulannya. Namun untuk edisi kali ini berbeda dan spesial karena merupakan arahan langsung Gubernur untuk diselenggarakan diluar jadwal tersebut.
Gubernur menginstruksikan diselenggarakan di kawasan KEK Mandalika dan mengundang ITDC bersama warga Kuta dan sekitarnya untuk duduk bersama dan berdiskusi menyelesaikan permasalahan yang ada di KEK Mandalika.
Gubernur dalam Jangzulmi kali ini benar-benar serius dalam menyelesaikan permasalahan di KEK. Terlihat dalam rombongan yang Hadir bersama Gubernur mulai dari Dirut ITDC, Abdulbar M. Mansore, Direktur konstruksi dan operasi, Ngurah Wirawan, Direktur proyek the mandalika, Hari Wibisono dan Wakil direktur proyek the mandalika, Adi Sujono. Sekda Provinsi NTB Rosiady Sayuti dan Hampir seluruh kepala OPD Provinsi turut hadir mendampingi, juga Kadis Pariwisata Lombok Tengah dan kepala BPN.
Bang Zul menyampaikan keseriusannya untuk hadir dan ingin mendengarkan langsung yang ingin disampaikan masyarakat.
“Ekonomi Indonesia adalah ekonomi yg terbuka. Ekonomi di daerah kita juga adalah sistem ekonomi terbuka. Aktor utamanya bukan pemerintah, tapi adalah dunia usaha. Setiap perekonomian masalahnya ada dua. Pengangguran dan kemiskinan, yang tidak mungkin bisa diatasi sendiri olrh siapapun bupatinya, siapapun gubernurnya, jika tidak ada dunia usaha. Dunia usahalah yang berperan besar dalam mengentaskan kemiskinan dan pengangguran.” jelas bang Zul mengawali pengantarnya.
Gubernur, bupati, kepala dinas, bukanlah raja, tambah bang Zul. “Kami adalah aparat yang tugasnya membantu melayani masyarakat. Kami rela menjadi pesuruh masyarakat.
Siapa yg mau jadi gubernur, bupati maupun kepala dinas, adalah mereka yg mau berkorban dan punya kerendahan hati melayani masyarakat,” ujar Bang Zul.
Bang Zul juga menjelaskan posisi ITDC yang begitu penting sebagai dunia usaha dalam pengembangan pariwisata di NTB. “Posisi ITDC ini begitu penting. Tugas pemerintah adalah memastikan dunia usaha aman, nyaman dan menyenangkan. Tetapi walaupun kita ingin nyaman, jangan lupakan masyarakat kami. Jangan sampai masyarakat menjadi penonton di daerahnya sendiri,” lanjut Bang Zul.
“Mandalika ini, kuta ini bukan punya orang lombok saja, bukan punya orang NTB saja, bukan punya Indonesia saja. Alhamdulillah kita diberkahi suatu kawasan yang dimiliki dunia. Kita tidak ingin melihat anak-anak kita hanya menjadi pedagang yang mengejar-ngejar pembeli. Saya ingin melihat anak-anak lombok tengah kelak memiliki pendidikan tinggi, bahkan menjadi direktur ITDC,” ucap bang Zul diikuti tepuk tangan hadirin.
“Oleh karena itu kita sampaikan apa yang ada, apa yang bisa direspon oleh ITDC, dan kami dari pemprov bisa tahu melakukan apa yang dilakukan sehingga masyarakat senang. Kami akan senantiasa membantu. Rumah saya 24 jam terbuka,” tutup Bang Zul.
Senada dengan Gubernur, Dirut ITDC, Abdulbar menegaskan bahwa ITDC hadir sebagai bagian dari BUMN dan bertujuan memberikan manfaat kepada masyarakat.
” ITDC adalah bagian dari BUMN dan milik masyarakat. Kami ingin mengingatkan dulu saat membangun di bali, suasananya juga seperti ini. Namun dalam perjalanannya, semuanya mendapatkan manfaat. Warga yg dulu hanya berdagang, kini memiliki pendapatan jauh lebih besar. 30 persen pegawai kita di bali adalah pemuda desa. Itu yang ingin kita wujudkan. Memang di awal selalu berat.” jelas Dirut ITDC.
Acara berlangsung interaktif dengan bergantian warga bertanya dan langsung dijawab, baik Gubernur, kepala OPD hingga jajaran ITDC memberikan penjelasan. Warga terlihat antusias. Kegiatan sendiri berakhir dan dilanjutkan dengan obrolan santai antara warga dengan jajaran Pemprov dan ITDC.
Penulis : Amrin
Editor : Red SKI
Komentar