oleh

Harga Minyak Goreng Selangit, Ini Kata Kadisperdagin Kab. Bogor

 

SKI|Bogor-Masih menyoroti masalah sembako khususnya kenaikan harga minyak goreng akhir-akhir ini yang meroket, awak media SKI mencoba menghubungi Kadisperdagin Kabupaten Bogor, H. Entis melalui saluran Whatsapp untuk menelusuri penyebab dan ketersediaan pasokan minyak goreng menjelang natal dan tahun baru yang akan datang, Jum’at (19/11/’21).

H. Entis hanya menyampaikan jawaban sesuai yang telah disampaikan Kementrian Perdagangan melalui siaran pers nya tanggal 5 November 2021 yang lalu.

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Oke Nurwan
menegaskan, pasokan minyak goreng di masyarakat saat ini aman. Kebutuhan minyak
goreng nasional sebesar 5,06 juta ton per tahun, sedangkan produksinya bisa mencapai 8,02 juta
ton.

“Meskipun Indonesia adalah produsen crude palm oil (CPO) terbesar, namun kondisi dilapangan
menunjukkan sebagian besar produsen minyak goreng tidak terintegrasi dengan produsen CPO.
Dengan entitas bisnis yang berbeda, tentunya para produsen minyak goreng dalam negeri harus
membeli CPO sesuai dengan harga pasar lelang dalam negeri, yaitu harga lelang KPBN Dumai
yang juga terkorelasi dengan harga pasar internasional. Akibatnya, apabila terjadi kenaikan harga
CPO internasional, maka harga CPO di dalam negeri juga turut menyesuaikan harga
internasional,” jelas Oke.

Selain itu, dari dalam negeri, kenaikan harga minyak goreng turut dipicu turunnya panen sawit
pada semester ke-2. Sehingga, suplai CPO menjadi terbatas dan menyebabkan gangguan pada
rantai distribusi (supply chain) industri minyak goreng, serta adanya kenaikan permintaan CPO
untuk pemenuhan industri biodiesel seiring dengan penerapan kebijakan B 30.

Terkai langkah yang dilakukan Disperdagin Kabupaten Bogor, H. Entis hanya menyampaikannya secara singkat.

“Setiap minggu Kasie Tertib Niaga turun ke pasar,” jelasnya. (UT)