Harga Tembakau di Loteng Turun Drastis Sejak Tiga Tahun Lalu

SKI| Lombok Tengah- Para petani tembakau di Lombok Tengah mengeluhkan terkait dengan harga tembakau yang dirasakan menurun drastis sejak tiga tahun lalu.

Komisi II DPRD Loteng yang membidangi Bidang Pertanian Lalu Ahmad Rifa’i mengatakan bahwa sejak tahun 2019 sampai dengan saat ini petani tembakau rugi total. Hal tersebut dikarenkan dengan kondisi alam dan cuaca lembab yang mengakibatkan daun tembakau menjadi hitam.

“Salah satunya juga karena faktor kelalaian masyarakat, kendala air serta pupuk yang langka,” Ucap Rifa’i saat ditemui diruang nya pada Rabu (15|9).

Selain itu, harga tembakau dari gudang sendiri juga menurun drastis, mulai tahun 2019 lalu. Dimana harga 1 kwintal yang super 4,5 dan sekarang super 40-41.

“Kalau tembakau hitam saat 5 ribu per kilo, kalau dulu tembus dia 15 ribu per kilo, sekarang turun drastis yang mengakibatkan petani di Loteng merugi ditahun ini,” Ujarnya.

Kemudian, adanya kesalahan pola tanam yang dilakukan oleh petani juga mengakibatkan jam tersebut terjadi. “Namun yang kebanyakan rugi itu petani yang tidak bermitra,” Katanya.

Lebih lanjut, permintaan perusahaan yang terbatas membuat banyak petani tidak bisa bermitra dengan perusahaan. Terlebih di NTB hanya dua perusahaan tempat bermitra para petani.

“Ini kan hanya Gudang Djarum dan Bentoel aja,” Ujarnya. (riki).