SKI | Indramayu – Berniat untuk mencoba kredit Handpone melalui Media Sosial (Medsos) Facebook (Fb) yang ada di Marketplace, Seorang pria berinisial (YN) selamat dari dugaa modus penipuan penjual HP tersebut.
Diketahui, YN yang hendak mencari Hp dengan cara kridit, berawal lihat dari akun Fb untuk COD an di Marketplace, disitu dia melihat ada tawaran Kredit Hp yang kemudian mengkliknya untuk mencoba berkomunikasi, di aku FB tersebut tertulis Akun bernama Nisya (hanifa putri) yang kemudian kami saling komunikasi tawar menawar barang dan harga yang mau YN keredit, ungkapnya kepada media SKI, Minggu (08/05/22).
Lalu, YN setujuh sehingga memberikan data berupa KTP dan KK (di foto) yang kemudian di kirimkan data YN tersebut ke atas nama Nisya sesuai permintaan penjual yang katanya untuk menjadi persyaratan pengajuan kridit HP, kemudian Nisa meminta no kontak WhatsApp (WA) dan YN pun mengirimkanya.
Namun sebelum lanjut komunikasi via whatsapp, Nisya selaku penjual meminta untuk uang DP dikirim via transfer dengan 3 (tiga) pilihan yaitu melalui; BRILink, Alfamart atau ATM Bersama, dan YN menjawab akan memakai ATM, dikarenakan dirinya mempunyai ATM bjb, ujarnya.
Selang beberapa jam, penjual/pengkredit lanjutkan percakapan via whatsapp dengan menyapa, ” hallo selamat malam saya admin kredit hp, ingin konfirmasi bahwasannya data-data kk telah masuk ke sistem perusahaan ya, silahkan konfirmasi untuk pembayarannya besok jam berapa”, ucapnya seperti pesan yang masuk via whatsappnya.
Kemudian YN menjawab, ” malam, nanti saya kabarin, kemudian dia menjawab lagi, “menginfokan saja kata manager perusahaan diusahakan habis dzuhur sudah diselesaikan pembayarannya, karna kita juga ngejar waktu untuk pengiriman, karna kami konsisten tidak mau mengecewakan pelanggan kita, jadi apabila habis dzuhur belum ada pembayarannya, mohon maaf pihak perusahaan akan melaporkan data-data kk ke pihak berwajib atas kerugian dan kerusakan sistem perusahaan,” ancamanya admin kredit ke YN.
YN pun sontak menjawab dan mengatakan, ” Wadeuhhh…bulum apa-apa udah ada ancaman, gak baik ini…maaf, justru saya yang mendapatkan kerugian kalau gak jadi (kredit) karena data saya sudah ada di perusahaan,” ucap YN, dan di balas ” maaf sudah aturan dan prosedur perusshaan kami, kemudian YN, ” Wah perlu di luruskan ni perusahaan seperti ini, kelihatanya ada unsur pemaksaan,” ujar YN ke admin kredit, terus dia membalas lagi, ” kita tidak ada pemaksaan tetapi kalau data sudah masuk mohon maaf aturan kita ada, lalu YN, ” Silakan mbak, tapi jangan lupa saya akan tuntut balik sudah membuat resah konsumen yang belum tentu jadinya (kreditnya) sudah ada unsur pemaksaan,” ujar YN.
Admin kredit terus menjawab, ” jadi mau gimana sekarang?? masih ada itikad baik untuk kerjasama atau kita main jalur HUKUM, siapa yang berkuasa dimeja Hijau,” kata-katanya di whatsapp yang diterima YN. Dengan adanya ancaman itu, YN menjawab, “silakan,” tegasnya.
Adanya realita seperti ini, YN merasa geram dirinya, hingga akhirnya YN membagikan pengalamananya kepada media SKI, berharap agar kedepan dan siapa saja yang hendak kredit hp melalui medsos, jangan terulang seperti dirinya, tutupnya. (red).