SKI l Lombok Timur-Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Lombok Timur,Ismul Basar enggan menanggapi bantahan pernyataan dari Sekretaris PGRI Lotim,Syafruddin Arep saat dikonfirmasi, Senin pagi (2|8).
” Maaf,kita lagi fokus sosialisasi Zakat Infaq Shadaqoh (ZIS),” jawabnya singkat melalui chat watshapp pribadi Ketua Baznas Lotim, Ismul Basar.
Sementara pada pemberitaan sebelumnya pihak Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Lombok Timur membantah pernyataan Ketua Baznas Lotim, Ismul Basar yang mengatakan kalau kebijakan mengenai pemberian bantuan ke Aparatur Sipil Negara (ASN) golongan ghorimin atau terlilit utang lahir merupakan aspirasi dari PGRI,untuk kemudian Baznas, Karena ini merupakan kebijakan strategis sekali seumur hidup.
Hal ini ditegaskan Sekretaris PGRI Lotim,Syafruddin Arep saat dikonfirmasi,Minggu (1|8). ” Tidak betul apa yang disampaikan Ketua Baznas Lotim soal ASN dapat bantuan merupakan aspirasi dari PGRI,karena kami tidak pernah mengusulkan,” tegasnya.
Oleh karena itu, lanjutnya, pihaknya meminta kepada Ketua Baznas Lotim untuk segera mengklarifikasi pernyataannya. Karena kalau tidak tentunya kami akan mengambil langkah-langkah yang tegas dalam persoalan ini.
Begitu juga PGRI sampai detik ini tidak pernah mengusulkan kalau ASN yang min gajinya diberikan bantuan.Akan tapi malah sebaliknya Bupati Lotim yang menyampaikan sampai tiga kali hal tersebut pada tiga kali pertemuan dengan PGRI.
” PGRI tidak pernah menyampaikan tapi justru pak Bupati Lotim yang menyampaikan sampai tiga kali,kalau ASN yang min gajinya akan dibantu dari dana Zakat,”tukasnya.
Syafruddin Arep menjelaskan PGRI pernah menanyakan kepada Baznas mengenai masalah ini, akan tapi justru malah Baznas yang yang menolaknya.
Namun kemudian pada akhirnya mengeluarkan kebijakan ASN golongan ghorimin atau terlilit hutang mendapatkan bantuan Baznas.Maka ini tentunya menjadi pertanyaan kita semua, karena sebelumnya Baznas yang menolak tapi kemudian mengeluarkan kebijakan itu.
” Kami datang ke Baznas menanyakan ASN yang min gajinya mendapatkan bantuan, tapi Baznas menolak waktu itu, tapi kemudian diberlakukan oleh Baznas,” terangnya dengan penuh tanda tanya.
Selain itu, tambah Sekretaris PGRI Lotim, pihaknya juga tidak pernah dilibatkan dalam penentuan kebijakan itu yang membantu ASN yang min gajinya, bahkan sampai saat ini kami tidak tahu data guru yang diberikan bantuan tersebut.
Karena tidak pernah diajak untuk melakukan klarifikasi dan mengecek data-data yang ada di Kanit-kanit dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Lotim.
Sementara pada sisi lainnya kami mendukung kalau guru-guru yang dibantu itu betul-betul pantas dan wajar dibantu sesuai dengan ketentuan yang ada.
” Kami akan datangi kantor Baznas Lotim untuk mempertegas masalah ini,” ujarnya seraya mengatakan jangan PGRI dikambingkan hitamkan oleh Baznas Lotim dengan mengatakan aspirasi dari PGRI,tapi itu tidak benar.
” Kami menduga kalau Ketua Baznas Lotim takut kepada Bupati, makanya menjalankan perintah itu,maka inilah jadinya,” tandas Syafruddin.(Sam).