Lapas Pemuda Kelas IIA Tangerang Gelar Skrining TB – HIV Kepada WBP

SKI |Tangerang – Lembaga Pemasyarakatan Pemuda Kelas IIA Tangerang (Lapas Pemuda Kelas IIA Tangerang), Unit Pelaksana Teknis di bawah naungan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Banten yang juga menjadi salah satu cagar budaya di Kota Tangerang, hari ini menggelar Skrining Tuberkolosis (TB) – HIV kepada Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). Bertempat di Ruang Layanan Kunjungan, kegiatan ini diselenggarakan oleh Lapas Pemuda Kelas IIA Tangerang dengan menggandeng Dinas Kesehatan Kota Tangerang dan Puskesmas Tanah Tinggi, jumat (24/3/21).

Kegiatan ini dipimpin oleh Renza Maisetyo selaku Kepala Seksi Binadik Lapas Pemuda Kelas IIA Tangerang beserta jajaran Klinik. Selain itu, turut hadir dr.Fery Ferdiansyah selaku Kepala Puskesmas Tanah Tinggi yang ditemani oleh dr. Sarah selaku Koordinator TB di Puskesmas Tanah Tinggi. Kegiatan ini sendiri digelar dalam rangka memperingati Hari TB Sedunia yang jatuh pada tanggal 24 Maret.

Dalam sambutannya, Renza Maisetyo menyebutkan bahwa Lapas Pemuda Kelas IIA Tangerang siap dalam meminimalisir penyebaran TB di dalam Lapas. Beliau juga mengingatkan bahwa TB bukanlah penyakit yang bisa disepelekan, karena TB bisa mematikan apabila tidak ditangani dengan baik.

“Saat ini Tim Kesehatan Lapas Pemuda Kelas IIA Tangerang siap berkomitmen dalam meminimalisir penyebaran TB di dalam lingkungan Lapas, khususnya di dalam Blok Hunian WBP. Karenanya kami juga meminta dukungan rekan-rekan WBP pada khususnya dan jajaran Dinas Kesehatan Kota Tangerang dan Puskesmas Tanah Tinggi sebagai mitra kami dalam mewujudkan komitmen ini,” kata Renza Maisetyo. “Kami juga mengingatkan bahwa saat ini TB merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi di Indonesia, untuk itu jangan sampai kita semua menyepelekan TB.”

TB sendiri adalah infeksi bakteri Mycobacterium Tuberculosis yang menyerang dan merusak jaringan tubuh manusia. TB sendiri disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis yang dapat menyebar melalui udara. Bakteri ini dapat terhirup jika terjadi kontak dengan penderita tuberculosis atau melalui udara yang sudah dicemari penyakit TBC melalui batuk. (why/red).

Komentar