oleh

Lomba Pangan Aman Nasional, Desa Lantan Terpilih Mewakili Provinsi NTB

SKI| Lombok Tengah – Desa Lantan Kecamatan Batukliang Utara kabupaten Loteng mewakili Provinsi NTB pada tingkat nasional pada Lomba Desa Pangan Aman pada tahun 2021. Tim Verifikator ketahanan pangan nasional langsung melakukan penilaian terhadap desa berpenduduk 6664 jiwa pada Kamis (3|6)

Bupati Lombok Tengah H.L.Pathul Bahri beserta jajarannya menyambut kedatangan tim Verifikator tersebut.

Dalam sambutanya, Bupati mengatakan ketersediaan pangan di Loteng sangat banyak dan siap dikonsumsi oleh tamu-tamu mancanegara dan masyarakat lokal seberapapun jumlahnya. 

Dimana, Luas lahan pertanian di Loteng lebih dari 50 ribu hektar sehingga dengan luas lahan tersebut akan mampu melayani kebutuhan pangan bagi masyarakat. Pemerintah daerah saat ini tengah menggalakkan penggunaan non pestisida agar hasil dari tanaman tersebut alami.

“Kami tidak ingin melihat insektisida berkembang, pupuk alami dikembangkan agar tanaman hasilnya alami, kesehatan diutamakan, siapapun yang konsumsi makanan menjadi aman” Ucap Pathul

Lanjut, Pathul, dirinya menyampaikan ucapan terimakasih kepada Tim Verifikator yang telah mempercayakan Desa Lantan sebagai desa yang mewakili Provinsi NTB pada lomba desa pangan aman tingkat nasional.

Sementara itu, Kades Lantan Erwandi mengatakan Desa Lantan akan menjadi salah satu desa destinasi yang menarik untuk dikunjungi. Dimana, Luas desa ini 1425 meter persegi dengan jumlah Kepala Keluarga (KK) sebanyak 2023 dengan jumlah penduduk 6664 jiwa yang tersebar di 10 Dusun yang masing-masing dusun terdapat destinasi.

“Ada 9 air terjunterjun disini dan di ahun 2020 secara matang dan maksimal mengelola destinasi tersebut” ungkapnya. 

Terhadap konsumsi pangan aman pihak BPOM sudah melakukan Pembinaan sejak tahun 2020 dan sekarang masyarakat sudah paham terhadap makanan yang sehat.

Sebagai desa wisata maka tentu akan  menyuguhkan makanan yang aman untuk dikonsumsi. Untuk melakukan pendampingan, maka dibentuklah kader ketahan pangan sebanyak 60 orang yang awalnya hanya 9 orang, hal itu dimaksudkan agar dapat memberikan bimbingan dan masukkan kepada masyarakat akan makanan sehat dan layak dikonsumsi. 

Sementara itu Ketua Tim Verifikator Lomba Diah Sulistiorini mengatkan, tim verifikator bertiga terdiri dari BPOM dan dari Ketahanan Pangan. Ketahanan pangan tanggung jawab  semua mulai dari ditanam, produksi dipasarkan hingga ke meja makan mamun harus dipastikan aman, dimana angan adalah kebutuhan yang paling utama. 

Terutama pangan tersebut dihajatkan untuk menuntaskan generasi penerus bangsa yang kuat untuk itu harus diselesaikan juga masalah makanannya. 

Masalah Keamanan Pangan bukan masalah Administrasi saja melainkan masalah sosial karena itu harus dijamin aman. Karena itu kader pangan sangat penting dalam merekayasa sosial. 

Desa merupakan satu miniature wilayah yang akan membesar dan jadi pilot projek didesanya. Badan POM 2014-2020 mengintervensi pangan seluruh provinsi dan telah membentuk kader 11 ribu kader.

Di wilayah Kabupaten Loteng sendiri, terdapat satu desa yang menjadi nominator nasional dan juga di dalamnya terdapt Kuta Mandalika yang akan menjadi inspirator bagi 9 destinasi wisata lainnya bagaimana pengelolaan wisata itu bisa di lakukan dengan manajemen yang baik apalagi makanan halal dan sehingga ini harus dijaga.  

Kepada perangkat dan komunitas desa yang telah aktif dan konsisten dalam meningkatkan keamanan pangan wilayahnya secara rutin telah diberikan penghargaan Desa pangan aman oleh Badan POM kepada desa atau kelurahan yang telah memiliki komitmen dan peran aktif dalam mewujudkan keamanan pangan dari dan bagi masyarakat desa sekaligus membentuk Desa pangan. 

“Kami sudah bertemu Bapak Gubernur beserta ibu Gubernur dan menyampaikan maksud kedatangan kami dan Bapak Gubernur juga sangat mengapresiasi dan berharap bahwa kegiatan ini juga bisa cemerlang gitu ya tidak hanya saat verifikasi ini saja tapi juga sepanjang hayat” ujarnya.

Sekali lagi desa sudah ditetapkan sebagai nominator Desa pangan aman walaupun hasilnya tidak diketahui.

“Entah ya Pak, kita lihat saja nanti karena kami masih harus melakukan rapat paripurna di antara tim juri tapi kita doakan yang terbaik saja,” Tutupnya. (riki)