Melestarikan Hutan, Yayasan KEHATI Tanami Ribuan Bambu Tabah di Hutan Rarung Loteng 

SKI| Lombok Tengah – Yayasan KEHATI bekerjasama dengan Balai Penerapan Standar Instrumen

Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BPSILHK) dan Koperasi Syariah Wana Makmur Lestari menanam

11.000 bibit bambu tabah di Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Rarung Lombok Tengah

 

Penanaman tersebut bertujuan untuk membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya konservasi dan pemanfaatan bambu secara lestari.

Sampai saat ini, sekitar 18.700 bambu tabah dari target penanaman sebanyak 30.000 bibit bambu

tabah dalam jangka waktu 3 tahun telah ditanam di KHDTK Rarung Loteng. Selain penanaman

bambu tabah, dua kelompok tani pemilik Hak Kelola di KHDTK telah mendapatkan pendampingan dan

penguatan kapasitas tentang budi daya pengolahan bambu, penguatan kelembagaan kelompok dan

ekonomi.

“Yayasan KEHATI bersama CIMB Niaga dan BPSILHK mendorong pelestarian bambu tabah berbasis

masyarakat dan pengembangan diversifikasi produk di kawasan KHDTK Rarung. Masyarakat terlibat

aktif dalam pelestarian hutan,” ujar Rony Megawanto, Direktur Program Yayasan KEHATI.

“Secara ekonomi, bambu tabah memiliki potensi pasar yang tinggi. Setidaknya ada 17 turunan produk

olahan bambu tabah yang telah dihasilkan dari riset mahasiswa S1, S2 dan S3, serta menjadi produk

layak jual,” jelas Dr. Diah Kencana, pakar bambu tabah dari Universitas Udayana.

Begitu juga jika dilihat secara aspek sosial, bambu tabah tersebut bisa diolah menjadi bahan makanan maupun kerajinan. Selain itu, adanya bambu tabah tersebut dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar

 

penanaman bambu btabah di hutan Rarung tersebut sudah dilakukan sejak tahun 2015 lalu, selain di hutan Rarung Loteng, Penanaman juga dilakukan di Provinsi Jawa Barat, Provinsi Bali, Provinsi Nusa Tenggara

Barat dan Nusa Tenggara Timur.

 

Kegiatan yang dilakukan mulai dari pembibitan penanaman, perawatan, pemanfaatan bambu, khususnya bambu betung, tali, hitam dan tabah melibatkan berbagai macam elemen mulai dari koperasi,petani bamb u, akademisi serta teman-teman NGO. Hak tersebut dilakukan untuk melakukan upaya pelestarian hutan dan lingkungan

 

“Kolaborasi sudah menjadi suatu kebutuhan yang perlu dikedepankan, karena menjaga hutan dan lingkungan tidak saja menjadi kewajiban rimbawan, namun menjadi kewajiban semua pihak yang menerima manfaat dari keberadaan hutan”.

 

Perlu diketahui bahwa Bambu tabah merupakan salah satu dari 1700 jenis bambu yang ada di dunia. Jenis ini awalnya banyak tumbuh di Bali tepatnya di Pupuan Tabanan Bali dengan ketinggian 400-1200 meter dpl. Penanaman bambu tabah secara langsung dapat meningkatkan tutupan vegetasi pada lahan-lahan terbuka di sekitar daerah aliran sungai. Hal itu berdampak positif pada upaya mengurangi erosi, mencegah longsor dan mempertahankan serta meningkatkan debit air dari sumber-sumber air di hulu dan sekitar aliran sungai. (Riki)