Parah, Dampak Galian Utilitas Kramat Raya Rawan Kecelakaan

SKI, Jakarta | Wajah perkotaan Ibukota Jakarta rusak akibat dampak galian utilitas.

Banyaknya, bekas galian kabel optik PLN itu sering membuat kendaraan terjerambab karena tidak di rapihkan kembali oleh pengembang bahkan terkesan pengurukannya asal-asalan.

“Waduh, para pengerjanya sudah tidak ada, pindah ke arah Salemba,”kata Rudi tukang parkir di Pertamina kepada wartawan , Jum’at (19/7/19).

Ia menyatakan bahwa, begitu mudahnya para pemborong galian utilitas merusak dan tidak dibenahi kekondisi semula.

“Ini kalau dimusim penghujan dapat membahayakan para pengendara dan rawan kecelakaan,” tegasnya.

Dari pantauan wartawan dilapangan, buruknya pengelolaan jaringan utilitas, membuat sejumlah kawasan di wilayah Senen, kian amburadul. Tak sedikit galian utilitas yang terbengkalai akibat ulah pemborong.

Sehingga kondisi ini amat merusak keindahan kota dan membuat kemacetan lalu lintas di wilayah tersebut. Bahkan ceceran tanah merah yang merambah ke badan jalan juga kerap mengancam keselamatan jiwa pengendara maupun para pejalan kaki terlebih kini masih musim hujan.

Saat ini galian utilitas untuk pemasangan kabel optik PLN sedang dikerjakan di sepanjang Jalan Kramat Raya sampai Matraman dan arah sebaliknya Matraman Kramat Raya. Serta beberapa jalan protokol yang dikerjakan oleh PT. VAN. Selain itu, hal ini menimbulkan lubang menganga di jalan yang membahayakan pejalan kaki dan tanah merah dari galian mengotori badan jalan.

Tidak terpadunya berbagai proyek utilitas, menyebabkan silih bergantinya lokasi yang sebelumnya sudah tertata rapih menjadi amburadul karena selalu digali. Mulai dari pekerjaan FO untuk jaringan telepon dan internet, listrik, air, lampu penerang jalan umum (PJU) hingga lampu lalu lintas. Ironisnya, sejumlah trotoar yang rusak dan baru diperbaiki maupun dibangun, tak lama kemudian berantakan oleh galian-galian yang ada.

Roni salah satu pengendara ojek online mengusulkan terhadap pemborong nakal yang tidak menuntaskan bekas galian hingga rapih seperti kondisi awal, seharusnya dikenakan sanksi tegas sebagai efek jera.

“Ini sama saja menyebabkan terganggunya kenyamanan masyarakat
bukan berarti bebas seenaknya merusak keindahan pengguna jalan,”ujarnya (yn)

Komentar