Pelajar SMP di Lotim Jadi Korban Vidio Call Seks Waria

SKI l Lombok Timur-Salah satu pelajar SMP di wilayah kecamatan Pringgebaya,Kabupaten Lombok Timur menjadi korban ulah oknum waria yang menjadikan teman kencannya.Untuk kemudian pelajar tersebut diminta pelaku melakukan Vidio Call (VC) seks yang kemudian direkam oleh pelaku dan mengancam korban akan menyebarkan vidio tersebut kalau tidak menuruti kemauan pelaku.

Sementara kejadiannya pertama kali lebih sepekan lalu sampai dengan saat ini,sehingga korban lalu menceritakan apa yang dialaminya ke pihak keluarga,setelah itu dilaporkan ke kantor polisi.

Berdasarkan data yang berhasil dihimpun menyebutkan kasus ini bermula dari korban berkenalan dengan pelaku melalui media sosial (Facebook).Namun korban belum mengetahui kalau teman berkenalan seorang waria karena di akunt FB-nya namanya seperti orang perempuan.

Setelah itu antara korban dengan pelaku rajin saling chat melalui mesenjer dan saling tukar nomor Watshapp.Kemudian setelah saling kenal mengenal lebih jauh,dimana pelaku lalu menggunakan jurus mautnya terhadap korban.

Dengan meminta korban untuk melakukan VC seks memperagakan adegan yang tidak seharusnya dilakukan oleh anak masih dibawah umur. Tanpa adanya rasa khawatir dan takut akhirnya korban mengikuti permintaan pelaku.

Sementara pelaku sendiri merekam apa yang diperagakan oleh korban,setelah itu kemudian pada keesokan harinya pelaku menghubungi korban dengan meminta korban untuk melayani teman korban. Dengan dibawah ancaman karena kalau tidak pelaku akan menyebarkan vidio porno milik korban yang berhasil direkam di media sosial.

Korban mulai panik dengan adanya ancaman tersebut,sehingga terpaksa menuruti apa yang diinginkan pelaku.Namun pada saat akan melakukan tersebut korban ditemani oleh temannya,sehingga pelaku tidak membatalkan karena ada menami korban saat akan melayani teman pelaku.

Setelah itu korban lalu menceritakan apa yang dialami kepada keluarganya,sehingga setelah itu mendengar itu lalu pihak keluarga mendatangi kantor polisi untuk melaporkan kasus yang menimpa korban.

” Memang betul kami bersama korban datang melapor ke Polres Lotim setelah sebelumnya ke Polsek,” kata salah seorang keluarga korban yang enggan disebutkan namanya.

Kasi Humas Polres Lotim,Iptu Nicolas Oesman saat dikonfirmasi mengaku pihaknya belum mendapatkan laporan kasus tersebut. ” Sebentar saya akan kroscek ke SPKT atau Reskrim laporan tersebut,” tegasnya.(Sam).