PMI Dikarantina Di Polsekta Selong, Ngaku Merasa Ditelantarkan Pemkab Lotim

SKI|Lombok Timur-Salah satu Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Rakam,Kecamatan Selong,M.Rosidin mengaku merasa ditelantarkan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Timur di lokasi karantina Mapolsekta Selong.

Pasalnya semenjak dilakukan karantina di Sabtu kemarin sampai dengan saat ini perhatian pemerintah daerah kuranng. Tidak seperti waktu baru datang di karantina Rusunawa Khayangan sangat luar biasa.

Demikian penuturan PMI asal Rakam,M.Rosidin di tempat karantina perumahan dinas Mapolsekta Selong, Senin (1|3). ” Saya melihat perhatian pemerintah daerah sangat kurang dan merasa ditelantarkan di lokasi karantina,” ujarnya.

Ia menyebut selama berada di tempat karantina perumahan dinas Mapolsekta Selong yang diberikan hanya pemeriksaan kesehatan saja. Sedangkan mengenai masalah makan minum tidak ada,sehingga ini yang sangat disayangkan sekali.‎

Sementara untuk kebutuhan makan dan minum dibawakan sama istrinya setiap datang waktu makan.Begitu juga mengenai tempat tidur.

” Kalau di rusunawa dikasih makan,kenapa di tempat karantina yang baru tidak diberikan makan dan minum,” ujar Rosidin dengan penuh tanda tanya.

Selain itu, lanjutnya, dirinya masih sendiri dilakukan karantina di Mapolsekta Selong,setelah dua orang PMI lainnya sudah berakhir masa karantinanya dengan kembali ke keluarganya.

” Kami minta perhatian pemerintah daerah,” ujarnya.

Ditempat terpisah Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Lotim, H.Supardi saat dikonfirmasi menegaskan untuk PMI yang di karantina di Mapolsekta Selong pelayanan diserahkan ke Desa atau kelurahannya sesuai dengan hasil rapat.

Sementara untuk PMI yang baru datang dilakukan karantina di Rusunawa Khayangan,untuk kemudian dilakukan pemeriksaan Swab oleh petugas kesehatan.

Setelah itu untuk dilanjutkan untuk dilakukan karantina atau isolasi di desa atau kelurahan. Dengan mengacu pada skema baru penanganan dari PMI yang pulang dari negeri Jiran.

” Untuk PMI yang dikarantina di Mapolsekta Selong kemungkinan ditangani pihak kelurahan atau desa setempat,” tandasnya.(Sam)

Komentar