PMII Sebut Pemda Lotim Disinyalir Monopoli Pengadaan Beras BPNT

SKI| LOTIM – Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Lombok Timur menyebut Pemerintah Daerah (Pemda) Lotim disinyalir melakukan monopoli dalam pengadaan bahan baku Bantuan Langsung Non Tunai (BPNT) seperti beras. Dengan pengadaan beras tersebut diberikan kepada salah satu perusahaan di Lotim.

Demikian dikatakan puluhan mahasiswa dari PMII saat melakukan aksi di depan kantor Kejaksaan Negeri Lotim maupun kantor Bupati Lotim,Kamis (10|10). Aksi tersebut mendapatkan pengawalan dari aparat kepolisian.

” Pemda Lotim dinilai telah melakukan dugaan monopoli dalam pengadaan beras untuk program BPNT dengan memberikan kepada salah satu perusahaan,” tegas orator aksi, Irwan Safari dalam orasinya.

Para massa aksi menuding dengan adanya dugaan monopoli dalam pengadaan beras untuk BPNT tersebut.Tentu dianggap telah melanggar ketentuan yang ada sebagaimana yang sudah tertuang dalam peraturan kementerian sosial RI.

Begitu juga dalam surat edaran Mensos sudah jelas,kalau untuk beras BNPT mulai bulan September 2019 diserahkan ke pihak Bulog. Akan tapi dalam kenyataan dilapangan justru masih salah satu perusahaan tersebut melakukan pengadaan beras BPNT.

” Sudah jelas perintah pusat mengenai masalah pengadaan beras BPNT itu ke Bulog, tapi kok masih perusahaan itu yang mengadakan,” teriak orator aksi lagi, Irwan Safari sambil disambut para massa aksi lainnya.

Oleh karena itu, kata massa aksi, meminta kepada Aparat Penegak Hukum (APH) untuk menindaklanjuti kasus tersebut. Dengan turun kelapangan, karena diindikasi ada dugaan pelanggaran dilakukan oleh pemerintah daerah dalam masalah BPNT ini.

Dengan memberikan kepada salah satu perusahaan untuk mengadakan beras BPNT tersebut. Bahkan itu terlihat jelas dalam pelaksanaan dilapangan.

Begitu juga ada penekanan kepada pihak agent-agent untuk melakukan pengambilan beras di salah satu perusahaan yang ditunjuk oleh pemerintah daerah untuk melakukan pengadaan beras BPNT.

” Kami melihat kalau Pemda Lotim dinilai keliru menunjuk perusahaan tunggal dalam pengaddan beras BPNT di Lotim,sedangkan dalam aturan main tidak seperti itu,” tukas Irwan Safari dalam orasinya lagi di depan kantor Bupati Lotim.

Setelah pusat menyampaikan orasi dan tuntutannya, massa kemudian menyampaikan pernyataan sikapnya dan membuarkan diri dengan tertib.

Sementara Kepala Dinas Sosial Lotim,H.Ahmad saat dikonfirmasi di kantornya tidak berada ditempat, karena menurut stafnya kalau Kadis lagi sedang menghadiri kegiatan sidang paripurna di kantor DPRD Lotim.(Rizal/Red Ski). 

Komentar