Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono Saat Rakernas Humas Polri Di Hotel Mercure Ancol
SKI|Jakarta – Polisi masih terus mendalami kasus pembunuhan ayah dan anak di Sukabumi, Jawa Barat. Salah satu hal yang masih menjadi pertanyaan, yakni hubungan antara otak pembunuhan dengan eksekutor.
Otak pembunuhan terhadap Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili (54) dan anaknya, M Adi Pradana alias Dana (23), tak lain istri Pupung, yakni Aulia Kesuma (35). Aulia dibantu oleh tersangka lain bernama Geovanni Kelvin.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol. Argo Yuwono mengatakan, Sebelumnya disebutkan Kelvin merupakan anak dari Aulia. Tapi, hal itu terasa janggal karena jarak usia keduanya hanya 10 tahun.Setelah diselidiki, polisi menemukan fakta bahwa Kelvin bukannya anak dari Aulia. Kelvin merupakan keponakan Aulia Kesuma.
“Tersangka AK ini ada yang bertanya kenapa umurnya terpaut 10 tahun (dengan Kelvin). Itu bukan anaknya tapi itu keponakan, bukan anaknya. Itu (Aulia) tantenya (Kelvin),” ucap Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono, dalam Rakernas Humas Polri 2019 di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara, pada Rabu (28/8).
Lebih jauh ia mengungkapkan, kasus pembunuhan terhadap Pupung dan Dana terungkap dari penemuan dua mayat dalam keadaan hangus di dalam mobil di Jalan perlintasan Cidahu-Parakansalak, Kampung Bondol, Desa Pondokkaso Tengah, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi.
“Pembakar kedua korban tak lain, yakni Kelvin. Kelvin masih menjalani perawatan di RSPP karena ikut terbakar usai membakar kedua korban,” imbuhnya.
Sebelum dibakar, kedua korban diduga diculik dan dibunuh pada Minggu (25/8) di rumahnya dikawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, ungkapnya.
Motif dibalik pembunuhan ini adalah masalah utang. Aulia Kesuma sempat meminta Pupung untuk menjual rumahnya di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, untuk membayar utang. Namun, Dana menolaknya, paparnya.
“Karena kesal, Aulia Kesuma lantas menghubungi mantan pembantunya untuk menghubungi pembunuh bayaran guna menghabisi nyawa keduanya, tandasnya. (Red SKI).
Komentar