SKI|Lombok Timur – Kapolsek Pringgebaya,AKP Totok Suyanto menjawab dengan santai dengan adanya pemberitaan di sejumlah media massa terkait dengan dirinya disebut dalam fakta persidangan kasus dugaan korupsi pasir besi di kecamatan Pringgebaya.
Selain itu juga tiga oknum anggota Polres Lotim juga disebut dalam persidangan yang dibeberkan pimpinan Cabang PT AMG Lombok,Adam Rianus dalam sidang perdana di PN Tipikor Mataram,Kamis (24|8).
Dengan oknum Kapolsek Pringgebaya bersama dengan tiga oknum anggota Polres Lotim diduga mengalir dana puluhan juta hingga ratusan juta yang diberikan pihak PT AMG kepada oknum tersebut.
” Saya tidak menampik hal itu, akan tapi uang itu bukan kami yang minta melainkan pihak perusahaan yang memberikan untuk pengamanan,” kata Kapolsek saat diminta tanggapannya,Jumat (25/8).
Menurutnya sah-sah saja pihak perusahaan menyebut itu,karena pada secara jelas dirinya tidak pernah meminta uang kepada pihak perusahaan,akan tapi pihak perusahaan yang memberikannya kepada kami.
Namun begitu dirinya tidak mengetahui secara pasti berapa jumlahnya,karena kami tidak pernah menghitungnya berapa jumlahnya yang diberikan. Sedangkan pihak perusahaan menyebut jumlah segitu mungkin ada buku catatannya.
” Yang jelas saya secara persis tidak mengetahui jumlah uang yang diberikan pihak perusahaan,” ujarnya.
Mantan Kapolsek Sakra Barat ini juga memaparkan bagaimana suasana saat itu yang sering terjadi aksi unjuk rasa masyarakat yang menolak kegiatan tambang pasir besi,kemudian pihaknya memberikan pengamanan terus menerus kepada pihak perusahaan yang melakukan aktivitas tambang pasir besi tersebut.
” Apakah salah kami melakukan pengamanan,lalu pihak perusahaan memberikan imbalan tanpa kami meminta,” tambah Totok.
Kapolsek Pringgebaya mengatakan, menanggapi kasus ini dengan santai,karena menurutnya kalau mengenai masalah izin dari pihak perusahaan sudah lengkap.
” Yang jelas kami santai saja menanggapi apa yang mengemuka di persidangan tambang pasir besi tersebut,” paparnya sambil bicara terbata-bata.
Kapolres Lotim melalui Kasi Humas,Iptu Nicolas Oesman saat dikonfirmasi mengaku kalau masalah itu ranahnya Polda NTB.
” Silahkan konfirmasi ke Polda,” tandasnya. (Rizal)