SKI | Lotim – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Tangerang menerima kunjungan dari PT Kreasi Purnama Properti dalam rangka meninjau langsung proses produksi Kanstin dan Roster Jawara Beton, Senin (10/11). Kunjungan ini menjadi langkah awal penjajakan kemitraan antara dunia industri dengan program pembinaan kemandirian warga binaan yang terus dikembangkan di Lapas Kelas I Tangerang.
Kedatangan tim PT Kreasi Purnama Properti disambut hangat oleh Kepala Lapas Kelas I Tangerang, Beni Hidayat, didampingi Kepala Seksi Pengelolaan Hasil Kerja, Aldri Maitaruna serta Kepala Seksi Sarana Kerja, Sakti Wahyu Gumilar. Dalam kesempatan tersebut, rombongan meninjau area workshop produksi beton untuk melihat dari dekat proses kerja, kualitas material, serta hasil produk warga binaan berupa Kanstin dan Roster yang kini dipasarkan melalui brand Jawara Beton.
Kepala Lapas Kelas I Tangerang, Beni Hidayat, menyampaikan apresiasinya atas perhatian dunia industri terhadap produk karya warga binaan.
“Kami terus berupaya membuka peluang kerja sama dengan berbagai pihak untuk memperkuat program pembinaan kemandirian. Melalui kolaborasi seperti ini, warga binaan dapat mengasah keterampilan sekaligus menghasilkan karya yang bernilai ekonomi. Harapan kami, produk Jawara Beton dapat menjadi contoh nyata bahwa hasil pembinaan di Lapas mampu bersaing dan memberi manfaat bagi masyarakat,” ungkap Beni Hidayat.
Di sisi lain, Direktur Operasional PT Kreasi Purnama Properti, Niko mengaku terkesan dengan kualitas produksi yang dilakukan langsung oleh warga binaan, baik dari sisi kerapian, kekuatan, maupun konsistensi hasil produk.
“Kami sangat mengapresiasi keterampilan warga binaan dalam menghasilkan produk beton berkualitas. Potensinya sangat besar untuk dikembangkan sebagai produk komersial. Kami melihat peluang kolaborasi yang saling menguntungkan, sekaligus mendukung pembinaan yang memberikan dampak sosial positif,” tutur Niko.
Rencana kerja sama ini menjadi bukti komitmen Lapas Kelas I Tangerang dalam menghadirkan pembinaan yang produktif, bernilai ekonomi, berkelanjutan, serta meperkuat kontribusi pemasyarakatan dalam mencetak sumber daya manusia yang lebih mandiri dan siap berdaya saing setelah kembali ke masyarakat. (Why)












