Puluhan KK Terisolir Megahnya Proyek Sirkuit MotoGP Mandalika

SKI| Lombok Tengah – Kemewahan dan kemegahan Sirkuit MotoGP di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika Kabupaten Lombok Tengah ternyata masih belum dirasakan oleh seluruh masyarakat, khususnya yang berada di sekitar kawasan sirkuit tersebut

 

Dimana, sekitar 70 Kepala Keluarga (KK) yang berada di Dusun Ebunut dan Dusun Ujung Desa Kuta Kecamatan Pujut Loteng masih terperangkap didalam kawasan tersebut. Selain itu, kegiatan warga disana juga terbatasi dikarenakan akses jalan yang biasa dilewati sudah ditutup oleh mewahnya Mega proyek tersebut

 

Alus Darmiah Ketua BPD Kecamatan Pujut Loteng menerangkan bahwa, pihaknya sangat bangga karena terdapat Sirkuit MotoGP disana, namun di sisi lain merasa kecewa karena masyarakat terisolir dan sulit sekali untuk bisa beraktivitas dengan normal seperti sebelumnya

 

Terlebih bagi anak-anak yang mau ke sekolah dan masyarakat yang mau ke pasar mencari rumput serta terdapat sebagian nelayan harus memutar arahnya

 

“Sekarang kan masyarakat harus memutar balik arahnya ke Tunel 1 yang berada di sebelah Utara sedangkan laut lepas Seger berada di selatan yang harus di lalui melalui tunnel 2 (terowongan,red) namun airnya tidak bisa kering,” Ucap Alus yang juga warga dari Dusun Ujung

 

Ia melanjutkan, bahwa sebelumnya jalur yang ditempuh untuk warga yang pergi menjadi nelayan hanya menempuh waktu sekitar 4-5 menit, namun saat ini harus putar balik dengan menempuh waktu berjam-jam

 

“Mereka melaut bisa harus berputar bisa jadi berjam-jam untuk nyampe ke tempat tujuan padahal kalau jalan pintas atau Tunel dua hanya 4-5 menit nyampe lokasi pantai Seger,” Terangnya

 

Lebih lanjut, Alus sapaan akrabnya, bersama dengan masyarakat sekitar sudah berulang kali menyuarakan hal itu kepada Gubernur NTB, namun sampai saat ini masih belum ada respon yang diberikan. Begitu juga dengan pihak PT yang yang acuh tak acuh bahkan sering bertengkar dengan masyarakat yang mau melintasi jalan sirkuit tersebut untuk beraktivitas karena tidak ada jalan lain

 

“Aneh bin ajaib, kami terisolir di kampung sendir, dan belum merasa merdeka di hari kemerdekaan ini,” Keluhnya

 

Selain tidak ada jalan untuk melakukan aktivitas seperti biasa, masyarakatbdisana juga terdampak dengan polusi udara yang diakibatkan oleh kendaraan pengangkut material sirkuit yang lalu lalang

 

“Bahkan pihak pabrik pembuatan aspal sangat mengganggu bagi kami dan tidak ada kontribusi yang diberikan kepada masyarakat yang terdampak baik lokasi Ujung Lauk, Ujung Daye, Ebunut Petewong yang bersentuhan langsung dengan lokasi pembangunan Sirkuit MotoGP,” Katanya

 

Kemudian, tanah dengan luas 1,8 Ha tersebut juga di klaim oleh pihak ITDC menjadi tanah HPL, namun kenyataan nya tanah tersebut tidak pernah dijual oleh masyarakat

 

“Kalau masyarakat disana, tidak pernah menjual tanahnya, bahkan masih ada bukti kepemilikannya,” Ungkapnya

 

Sementara itu, Komisaris ITDC Irzani saat dikonfirmasi melalui pesan Whatsapp hingga berita ini diturunkan belum ada balasan. (riki)