SKI, LOTIM – Wakil Gubenur NTB, Hj.Sitti Rohmi Djalillah dan Bupati Lotim,HM.Sukiman Azmy menyaksikan penandatangan kontrak kerja pendamping desa di Lotim bertempat di balroom lantai dua kantor Bupati Lotim, Kamis (31|1). Hal ini dilakukan sebagai upaya evaluasi terhadap kinerja para pendamping desa.
Dimana jumlah tenaga pendamping sebanyak 120 orang Tenaga Pendamping Profesional (TPP) P3MD Kabupaten Lombok Timur (Lotim), yang terdiri dari Tenaga Ahli (TA) sebanyak 6 orang, Pendamping Desa Pemberdayaan (PDP) sebanyak 33 orang, Pendamping Desa Tekhnis (PDTI) 20 orang, Pendamping Lokal Desa (PLD) sebanyak 59 orang dan Operator Komputer Kabupaten sebanyak 2 orang.
Bupati Lotim, H.M.Sukiman Azmy dalam sambutannya menegaskan kegiatan ini sangat penting untuk kemajuan Lotim. Pada Tahun Anggaran 2019 ini, Pemerintah Daerah (Pemda), akan memberikan reward kepada 30 orang Pejabat Lotim.
Diantaranya, 25 orang Kepala Desa dan 5 Camat. Tetapi, dengan syarat yang berat yaitu sejauhmana mereka dapat menurunkan Gizi buruk di desanya, sejauhmana bisa menurunkan stunting, sejauhmana bisa memajukan posyandunya, sejauhmana bisa menekan pernikahan dini Dan sejauhmana mereka perduli terhadap warga yang sakit di desanya.
“Kalau kita mau bekerjsama dengan baik, maka apa yang buruk-buruk di Kabupaten lombok Timur, akan bisa menjadi baik,”tegas Bupati.
Oleh karena itu, kata Sukiman meminta kepada kepada camat Dan Kepala Desa, manfaatkan pendamping desa dengan sebaik-baiknya. Walau pelan tapi pasti terhadap apa yang kita lakukan dan akan terselesaikan dengan baik, sesuai dengan apa yang kita hajatkan bersama.
“Mudah-mudahan apa yang kita niatkan bersama mendapat ridho oleh Allah SWT. Mudahan apa yang disampaikan dapat dipahami dan dapat di sosialisasikan kembali ke masyakarat,” pintanya.
Ditempat yang sama Wakil Gubernur NTB, Hj. Sitti Rohmi Djalilah mengatakan kalau Pemda Lotim memiliki beban terberat dibanding dengan 10 Kab/kota se NTB. Maka peran kepala Desa sangaltah penting dalam rangka mendukung program-program pemerintah Lotim.
Apalagi, dengan keberadaan Pendamping desa, Ia merasa senang, karena mereka akan bertugas untuk memnerikan pengawalan dan membantu dalam hal anggaran yang diberikan pemerintah ke desa.
“Saya mengapresiasi kebijakan Pemda Lotim, yang akan memberikan hadiah umroh kepada aparatnya, dengan instrumen-instrumen yang ditetapkan. Sehingga akan berpengaruh besar terhadap peningkatan kinerja para aparat desa dalam rangka mendorong percepatan program-program pemerintah daerah,”tegasnya.
Lebih jauh mantan Ketua DPRD Lotim menjelaskan ada tiga katagori desa yakni tertinggal, berkembang dan Mandiri. dari 995 desa yang ada di NTB, terdapat 880 desa berkembang, 9 desa kategori tertinggal dan 87 desa Mandiri.
Dari 87 desa mandiri, 26 desa ada di Gumi Patuh Karya ini. “Untuk itu, saya mengajak dan mari didik masyarakat untuk bekerja penuh semangat menjadi mandiri,”ujarnya.
Penulis : Rizal
Editor : Red SKI
Komentar