oleh

Ratusan  Warga Demo Kades Danger Masbagik

SKI, LOTIM – Ratusan warga Desa Danger, Kecamatan Masbagik yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Desa Danger, Senin (11|2) melakukan aksi ke kantor Desa Danger. Dengan meminta pertanggungjawaban Kades atas hasil seleksi atau rekrutmen perangkat desa yang diindikasi ada kecurangan didalamnya.

Namun Kades Danger, Kaspul tidak berada ditempat, dengan massa aksi menganggap kalau Kades bersembunyi untuk menyelamatkan diri dari tuntutan massa aksi.

Aksi mendapatkan pengawalan ketat dari aparat kepolisian Polres Lotim maupun Brimob Polda NTB. Guna mengantisipasi kemungkinan hal yang tidak diinginkan terjadi dalam aksi tersebut.

Dengan membawa berbagai pamlet maupun tulisan yang menuntut ulang seleksi rekrutmen perangkat desa tersebut. ‎

” Kami minta kepala Desa yang menemui kami jangan bersembunyi dibalik kesalahan yang dilakukan,” teriak massa aksi.

Selain itu massa aksi juga menolak hasil rekrutment perangkat desa yang ada di Dusun Jontlak dan Dusun Presak yang dianggap ada indikasi kecurangan didalamnya.

Begitu juga hasil rekrutment tersebut perangkat desa dilakukan ulang dengan seleksi yang transparan dan masyarakat siap membiaya seleksi tersebut.

” Kalau apa yang menjadi tuntutan kami tidak diindahkan maka kami akan menduduki kantor Desa dan menuntut Kades untuk mundur dari jabatannya,” tegas Koordinator aksi,Gita Wijaya dalam orasinya.

Setelah puas menyampaikan orasi perwakilan massa aksi diterima Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Lotim, HM.Juani Taopik bersama  Camat Masbagik, H.Muhidin dan unsur forkopincam Masbagik.

Dalam penjelasannya Kadis PMD Lotim menegaskan pihaknya akan turun melakukan investigasi terhadap masalah ini. Sedangkan Camat diminta untuk menunda mengeluarkan rekomendasi terhadap hasil rekrutmen perangkat desa yang diduga bermasalah atau kecurangan tersebut.

” Kami akan turun tim untuk investigasi dan memunda dikeluarkan rekomendasi dari Camat sampai persoalan ini selesai,” tegasnya.

Oleh karena itu, tambah Juani, masyarakat diminta untuk bersabar dahulu dengan tetap menjaga kondusitifitas. Dengan memberikan tim kami bekerja dengan membutuhkan waktu sekitar tiga minggu dengan melibatkan tokoh masyarakat.

” Mari kita sama-sama menjaga agar kondisi desa ini tetap kondusif, sambil menunggu hasil tim kami kerja,” pintarnya.

Setelah mendengarkan penjelasan kemudian perwakilan massa aksi memberitahukan massa aksi mengenai hasil pertemuan terkait dengan masalah yang terjadi di Desa Danger mengenai rekrutmen perangkat desa yang dianggap ada kecurangan didalamnya.

” Kita tunggu tim bekerja, kalau nantinya hasilnya tidak sesuai dengan apa yang diharapkan masyarakat kita akan turun lagi dengan massa yang lebih banyak,” kata Gita Wijaya.

Kemudian massa membubarkan diri setelah mendengarkan penjelasan kordinator aksi. Dengan berjanji akan melakukan aksi lagi kalau tuntutan tidak direspon.

Penulis : Rizal

Editor    : Red SKI

Komentar