SKI| Lombok Tengah- Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah menggelar konsultasi Publik Pencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2023.
Dimana, Proses perencanaan pembangunan tahun 2023, merupakan tahun kedua pelaksanaan rencana pembangunan jangka menengah daerah (rpjmd) 2021-2026. Hal demikian membutuhkan perencanaan yang matang sehingga dapat menjawab berbagai permasalahan dan tantangan pembangunan ke depannya.
“Terlebih lagi di tengah keterbatasan kemampuan keuangan daerah, dibutuhkan perencanaan yang efektif dan efisien dalam setiap pelaksanaan kebijakan,” Ungkap Wakil Bupati Loteng Nursiah
Tentu sekali, setiap tahapan pembangunan memikili dinamika tersendiri. Berbagai peluang terkadang tidak dapat dimanfaatkan dengan baik, dan munculnya tantangan kerap menjadi penghalang dalam suksesnya pembangunan.
“Oleh karena itu, hal-hal yang menjadi faktor kegagalan maupun pendorong keberhasilan dapat dijadikan sebagai bahan perbaikan pada proses perencanaan dan pelaksanaan pembangunan ke depannya,” Terangnya
Sebagai upaya kita bersama dalam gerak pembangunan yang responsif dan adaptif, pembangunan tahun 2023 mengambil tema “rurung lempek gumi paer untuk pemulihan ekonomi”, yang berfokus pada upaya pemulihan ekonomi melalui penguatan dukungan infrastruktur, meningkatkan kualitas dan daya saing produk-produk umkm, pemantapan desa wisata bertaraf internasional, dan pembangunan sumber daya manusia.
Diketahui bahwa, sepanjang tahun 2021, kinerja pembangunan berbagai sektor di Loteng begitu dinamis. Pandemi covid masih menjadi tantangan pembangunan dengan kebutuhan biaya pemulihan yang tidak sedikit, menuntut adaptasi baru dalam berbagai sendi kehidupan.
“Pertumbuhan ekonomi kita bahkan mengalami kontraksi yang cukup dalam di tahun 2020 hingga mencapai minus 6,68 persen. Jumlah penduduk miskin kita di tahun 2021 berada di angka 13,44 persen, dan tetap 13,44 persen pada tahun 2022,” Jelasnya
Namun demikian, di tengah situasi yang sulit dan berbagai keterbatasan, kita patut bersyukur, indeks pembangunan manusia kita terus meningkat dari 66,43 menjadi 66,72 poin di tahun 2021. Tingkat pengangguran terbuka alhamdulillah dapat kita tekan hingga mencapai 2,23 persen.
Untuk itu kita harus terus melakukan evaluasi terhadap program kegiatan yang telah dilaksanakan, sehingga mampu merencanakan dan melaksanakan program kegiatan lebih baik lagi ke depannya, yaitu program kegiatan yang efektif dan efisien dalam alokasi sumber daya, serta transparan dan akuntabel dalam pengelolaanya. (Riki)