Satgas Pamtas RI-RDTL Yonif 742/SWY Ajarkan Warga Perbatasan Mesin Perontok Jagung

SKI l NTT– Luar biasa, itulah ungkapan yang pantas diberikan kepada Danpos Asumanu Satgas Pamtas RI-RDTL Sektor Timur Serma Oktavianus Elfin Bere Mau bersama anggota pos yang memperkenalkan program unggulan mesin perontok jagung kepada kelompok tani Sejahtera Lokomea dan kelompok tani Bias di Balai Dusun Ninluli Desa Asumanu Kecamatan Raihat Kabupaten Belu, Kamis (15/4/2021).

Terlihat puluhan perwakilan kelompok tani memperhatikan dengan seksama penjelasan dari Serma Oktavianus Elfin Bere Mau saat memberikan penyuluhan dan praktek langsung tentang alat maupun Teknik bekerjanya mesin perontok (pemipil) sehingga bisa digunakan sebagai alat perontok jagung.

Usai memberikan penyuluhan dan praktek program unggulan, Serma Oktavianus Elfin Bere Mau mengatakan penyuluhan tersebut sengaja diberikan kepada para petani di wilayah Pos Asumanu yang memang rata-rata petani jagung mengingat kondisi lahannya yang tidak rata dan kekurangan air.

“Sebelumnya kita sudah sosialisasikan kepada masyarakat bahwa anggota Pos Asumanu akan memberikan penyuluhan tentang mesin perontok jagung, dan Puji Tuhan mereka sangat antusias untuk ikut menyaksikan langsung alat yang digunakan maupun proses bekerjanya mesin,” paparnya.

Setelah mereka menyaksikan langsung, kata Danpos Asumanu, para petani merasa sangat terbantu dan mereka juga ingin segera memilikinya. Selain terbantu, mereka juga merasa lebih mudah dan cepat dalam proses merontokan jagung.

Adapun alat yang digunakan yakni dinamo sebagai motor penggerak dengan kapasitas kerja yang lumayan besar, besi perontok jagung ukuran panjang 10 cm, kayu untuk membuat dudukan mesin dinamo, kaleng cat bekas ukuran 5 kg dan kain serbet.

“Namun jika ingin mesin perontok ini bisa dipindah-pindah, maka harus dibuatkan kerangka dan roda,” terang Oktavianus Elfin Bere Mau.

Terpisah, Komandan Satgas Pamtas Sektor Timur Letnan Kolonel Inf Bayu Sigit Dwi Untoro memberikan apresiasi atas langkah inspiratif dan inovasi personel posnya yang mampu melihat kondisi dan kebutuhan masyarakat setempat.

“Ini luar biasa dan patut diapresiasi. Selama ini para petani jagung merontokkan jagung secara manual menggunakan tangan sehingga membutuhkan proses dan waktu yang lumayan lama untuk merontokan jagung,” ujarnya.

Melalui mesin perotok jagung ini diharapkan para petani tidak lagi mengunakan cara manual untuk melepas biji jagung dari tongkolnya, namun cukup menggunakan mesin perontok dengan hasil yang lebih memuaskan.

Bayu Sigit juga mengajak dan mengingatkan seluruh personel pos jajaran untuk lebih kreatif dalam membantu masyarakat disekitar dengan melihat kondisi kebutuhan masyarakat sehingga keberadaan pos dapat meringankan beban hidup masyarakat secara ekonomis.

Sedangkan Kadus Lokomea Emanuel Lau yang ikut demonstasi mesin perontok jagung mengucapkan terimakasih kepada personel Pos Asumanu yang telah memberikan solusi yang tepat untuk mengupas biji jagung dari tongkolnya.

Menurutnya, jika melihat dari kerja mesin, tidak membutuhkan waktu lama untuk melepaskan biji jagung dari tongkolnya dan ini bisa digunakan dalam jumlah banyak sehingga ia sendiri ingin untuk memiliki mesin perontok seperti yang dipraktikan oleh personel pos.

“Seperti yang disampaikan oleh Danpos, bahannya cukup mudah untuk didapatkan di took-toko dan mereka juga siap untuk mengajarkan hingga bisa digunakan,” tandasnya.(Red).

Komentar