Sebanyak 23 Warga Binaan di Lapas Terbuka Loteng Dapat Remisi Lebaran

SKI| Lombok Tengah- 23 Napi di lembaga Pemasyarakatan (Lapas) terbuka Lombok Tengah mendapatkan remisi dihari raya idul fitri mendatang.

 

Kepala Lapas Terbuka Loteng Anak Agung Gede Ngurah Putra mengatakan, bahwa untuk warga binaan yang ada di Lapas Terbuka saat ini sekitar 23 orang, dimana sebelumnya berjumlah 24 orang namun yang diusulkan dan 1 orang sudah dinyatakan bebas.

 

“Untuk pembacaan remisi tersebut akan dilakukan pada saat usai pelaksanaan ibadah sholat hari raya idul fitri esok, dan lansung mengumumkannya, mengingat ini serentak dilaksanakan di semua lingkup kementrian hukum dan HAM di NTB” Ungkapnya pada Jumat (7|5)

 

Lanjut Anak Agung, Dilahan sekitar 3 hektar lebih inilah lapas terbuka dengan bangunan yang dikelilingi persawahan kebun dan kolam yang menjadikannya lapas terbuka satu-satunya di NTB saat ini. Adapun kawasan persawahan sekitar 2,7 hektar yang dikola oleh warahmatullahi binaannya.

 

Adapun warga binaan yang di dalam lapas ini yakni, sudah berkelakuan baik, kemudian sudah diseleksi ketat dalam kurun waktu yang panjang dengan sisa hukuman berkisar dari 12 bulan kebawah.

 

“Adapun persyaraatan khusus petugas asasmen yang memenuhi syarat dan dipindahkan ke lapas terbuka, dan diusulkan ke kantor wilayah kemudian baru dipindahkan ke lapas terbuka setelah mendapatkan persetujuan, ” Ungkapnya.

 

Dengan konsep seperti pondok, tanpa sel jeruji besi, kemudian tanpa tembok tinggi seperti di lapas atau rutan lainnya konsep kekeluargaan dan berbaur dengan niatnya alam dalam massa assasmen sebelum bebas menjadi narapidana.

 

“Kami kelola sawah ditanami padi, kemudian ada lahan untuk menanam kacang, jagung, areal kebun buah dan yang terbaru yakni areal bermain anak dan dewasa yakni kolam. Dimana ada juga lesehan makanan siap saji di lokasi tersebut, dimana semua dikelola para warga binaan semua, ” Ungkapnya.

 

Konsep demikian dibuat dalam rangka menghapus stigma buruk terhadap para narapidana usai menerima hukuman kurungan, mengingat banyaknya para mantan napi kembali ke jalan yang tidak benar mengingat seringnya di marginalkan,”

 

“Untuk itu, kami buktikan warga binaan kami usai keluar dari lapas terbuka akan lebih kreatif dan inovatif nantinya. (Riki)

Komentar