Siswa SDN 2 Grimax Narmada Masih Belajar Di Tenda Darurat

SKI| Lombok – Setahun pasca gempa bumi lombok, Siswa SDN 2 Grimax Kecamatan Narmada Kabupaten Lombok Barat NTB  hingga kini masih belajar di tenda darurat. Mereka belajar di tenda karena gedung sekolah yang rusak akibat gempa tahun 2018 yang lalu, hingga saat ini belum juga diperbaiki. Kamis (5/9).

“Ya anak-anak masih belajar di tenda, sebab bangunan sekolah yang hancur belum juga diperbaiki kembali,” kata rahyuni , salah seorang guru SDN 2 Grimax.

Ia  mengatakan belajar di tenda cukup memprihatinkan, apa lagi pada saat ini musim panas, para siswa sering tidak fokus belajar karena kepanasan, tak jarang siswa belajar sambil buka baju, bahkan jika musim hujan buku dan perlengkapan sekolah basah.

“ Proses belajar mengajar sampai jam 12 siang, dikarenakan siswa tidak sangggup menahan panas di dalam tenda,siswa sering buka baju akrena suasan panas, apalagi musim hujan buku di dalam tenda banyak yang rusak,” ucap Rahyuni.

Dengan keadaan tempat belajar mengajar yang seperti saat ini, banyak dari siswanya yang terkena demam berdarah.

“siswa kami juga banyak yang terkena DBD karena tempat belajar seperti ini” tuturnya.

Lanjut Rahyuni, belum ada informasi kapan sekolah akan dibangun, namun berharap agar pemerintah segera membangunkan gedung sekolah agar mereka bsia belajar dengan layak.

“Saya belum mendapatkan informasi kapan akan dibangun gedung sekolah ini, ya kami dan siswa hanay berharap agar segealah di bangun, agar kami bsia belajar denagn tenang,” harap Rahyuni

Sekolah di Kecamatan Narmada  banyak yang rusak akibat gempa. Dia berharap pemerintah segera memperbaiki kembali semua bangunan sekolah yang rusak akibat gempa bumi agar proses belajar-mengajar bisa kembali berjalan normal seperti sebelum adanya bencana tersebut.

Hal senada disampaikan salah satu siswi bernama Saila Riski Nabila Putri, mengaku selama belajar di tenda sangat terganggu terlebih suasan panas yang membuatnya tidak fokus dalam belajar.

“ ya saya sangat terganggu sekali apalagi musim panas ini, saya berharap kepada pemerintah segeralah perabiki sekolah kami, agar kami bisa belajar denagn tenang,” ungkap Saila.(kautsar/Red SKI).

Komentar