Sore Terjaring Razia, Malam Harinya Nekat Menyerang Petugas Lantas Lotim

SKI| LOTIM – Oknum warga Tunjang,Desa Paok Motong, Kecamatan Masbagik, Zainal Abidin nekat menyerang dan memukul petugas lalu lintas Polres Lotim, Kamis malam (5|8),sekitar pukul 20.20 wita. Setelah sorenya terjadinya razia operasi patuh gatarin, saat akan mengambil motornya yang kenal tilang di kantor Mako Satuan Lalu Lintas Polres Lotim.

Sehingga akibatnya apa yang dilakukan warga tersebut tidak diterima oleh oknum anggota lalu lintas dengan balas melakukan pemukulan. Dengan alasan untuk membela diri atas apa yang dilakukan warga tersebut.

Demikian ditegaskan Kapolres Lotim, AKBP Ida Bagus Made Winarta,SIK dalam keterangan persnya kepada wartawan di Selong, Minggu (8|9).

Dijelaskannya Pada hari Kamis tanggal 05 September 2019 sekira pukul 20.20 Wita, bertempat di lapangan apel Sat lantas Polres Lotim, tiba tiba datang seseorang warga tersebut  dengan menggunakan Sepeda motor Vario warna putih  datang dari arah melawan arus dan tanpa helm memasuki pintu gerbang Kantor Satuan Lalu Lintas.

Dimana warga merupakan  pelanggar yg terjaring razia operasi  patuh yg dilaksanakan pada hari yg sama pukul 16.00 wita. Kemudian dua oknum anggota lalu lintas yang sedang melaksanakan tugas piket menjaga barang bukti hasil Razia operasi Patuh di lapangan apel Satuan Lantas.

Kemudian dengan kedatangan ‎warga tersebut  dengan cara yang tidak bersahabat dan dengan nada keras berkata ” Dimana Motor Saya”. Lalu selanjutnya oknum anggota tersebut  menyampaikan kepada warga yang datang itu  untuk turun dari kendaraan dulu.

Kemudian masih  dengan nada keras warga  mengatakan kata-kata yang bau menantang.Lalu oknum anggota yang lain datang menghampiri dengan tujuan untuk menenangkan warga tersebut.

” Secara tiba-tiba warga  menyerang oknum anggota lalu lintas dengan cara memukul menggunakan tangan terkepal ke bagian pipi sebelah kiri dan hidung secara bertubi tubi dan merangkul sehingga keduanya terjatuh,” tegas Kapolres.

Lebih jauh Made menambahkan lalu anggota lantas berusaha ‎melepaskan diri namun telunjuk tangannya digigit sehingga mengalami robek. Sehingga dengan adanya kejadian tersebut kemudian anggota Lantas yang lainnya untuk melerai keduanya.

Namun warga tersebyt menyerang kedua anggota Lantas sehingga menyebabkan kedua anggota lantas itu melakukan pembelaan diri. Tidak lama setelah itu datang anggota lainnya juga untuk memisahkan  perkelahian tersebut, akan tapi masalah warga tersebut terus memukul bertubi-tubi kearah  anggota lantas.

Sehingga warga dengan anggota lantas bergelut berkelahi meski telah berusaha dilerai di halaman Mako Lantas Polres Lotim. Bahkan warga itu sempat berontak dan mau melarikan diri, akan tapi berusaha ditahan oleh anggota lantas yang piket lainnya.

” Warga itu terus melakukan perlawanan kepada anggota lantas yangmelakukan pembelaan,sehingga mengakibatkan warga terjatuh dan menabrak pot bunga yang ada dilapangan apel satuan lalu lintas Polres Lotim,sehingga akhirnya warga itu mampu ditangani untuk kemudian diserahkan ke SPKT Polres Lotim,” tuturnya.

Pada kesempatan itu Kapolres Lotim juga menegaskan lagi bahwa akibat dari serangan yang dilakukan warga tersebut kepada anggota lantas langsung dilarikan ke RSUD dr. R.Soejono Selong karena mendapatkan luka-luka yang sangat serius,akibat penyerangan warga tersebut.

‎Kemudian warga tersebut   sempat dilakukan pemeriksaan dari Satuan Reskrim Polres Lotim, namun  saat pemeriksaan warga tersebut tidak sadarkan diri untuk selanjutnya anggota piket membawa warga tersebut ke RSUD Soejono untuk mendapatkan perawatan juga.

” ‎Untuk diketahui bahwa menurut keterangan keluarga dan kepala puskesmas masbagik bahwa warga tersebut Zainal Abidin  mengalami gangguan kejiwaan sejak tahun 2013 dibuktikan dengan rekam medis dari Rumah Sakit Jiwa Mutiara Sukma Selagalas Mataram,” ujarnya.

Kemudian lanjutnya, Kapolres,setelah menjalani perawatan di rumah sakit Selong,kemudian warga tersebut meninggal dunia.Sedangkan pada satu sisi pihak Polres Lotim sudah melakukan pengobatan sampai dengan pembiayaan rumah sakit dan pemakaman terhadap warga tersebut.

” Kami juga sudah ‎musyawarah mufakat dengan pihak keluarga yang dibuatkan dalam surat pernyataan dan persetujuan keluarga,” tandas Ida Bagus Made Winarta.(Red Ski).

Komentar