SKI | Lotim – Seorang ibu asal Sumbawa Barat,Yuliana (20) bersama ibunya Hadiatullah (53) terpaksa membawa pulang mayat bayinya dari Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) NTB dengan menggunakan mobil jasa transportasi online.Karena tidak mampu membayar biaya ambulance RSUP NTB yang mencapai jutaan rupiah.
Sementara ibu yang membawa mayat bayinya ini ditemukan oleh petugas saat akan memasuki kapal Ferry penyebaran Pelabuhan Khayangan-Poto Tano,Minggu sore (6/4). Dengan neneknya yang menggendong mayat bayi tersebut.
Dari data yang berhasil dihimpun menyebutkan bahwa ibu bayi itu melahirkan prematur umur enam bulan di RSUP NTB,Minggu pagi (6/4) dalam keadaan meninggal dunia.
Sementara pasien bersama keluarganya,Jumat (4/4) dari Puskesmas Seteluk ke RSUP NTB menggunakan jasa travel.
Setelah ditahu bayinya meninggal lalu pihak keluarga meminta untuk dibawa pulang guna dimakamkan di kampung halamannya dengan meminta izin pihak rumah sakit.Tapi pihak rumah sakit meminta biaya transport ambulance Rp 2.6 Juta sehingga pihak keluarga tidak mampu membayar.
Maka akhirnya pihak keluarga meminta izin kepada petugas rumah sakit untuk membawa mayat bayinya dengan menggunakan jasa transportasi online dengan ongkos Rp 407.000.
Lalu ibu bersama mayat bayi tersebut tiba pelabuhan Khayangan pukul 16.10 Wita.Tapi saat dilakukan pemeriksaan oleh petugas ditemukan mayat bayi di gendong dengan menceritakan apa yang sebenarnya terjadi.
Kemudian petugas dari KKP Pelabuhan Khayangan membawa mayat bayi ke Puskesmas Labuhan Lombok dan melakukan koordinasi dengan pihak RSUP NTB mengenai masalah mayat bayi tersebut.
Setelah itu petugas KKP Pelabuhan Khayangan memfasilitasi pemulangan mayat bayi dengan menggunakan mobil ambulance ke Sumbawa Barat.
Kasi Humas Polres Lotim AKP Nicolas Oesman saat dikonfirmasi membenarkan adanya kejadian ibu yang membawa mayat bayinya menggunakan jasa transportasi online saat akan naik kapal Ferry di Pelabuhan Khayangan.
” Memang betul ada kejadian itu,” ujarnya singkat.
Sementara itu pihak RSUP NTB sampai berita ini diturunkan belum bisa dikonfirmasi mengenai masalah tersebut. (Sul).