SKI | Lombok Timur-Para Aparatur Sipil Negara (ASN) di Lombok Timur yang kebagian tempat vaksi covid-19 di Puskesmas Denggen,Kecamatan Selong tunda dilakukan vaksin covid-19 tahap kedua. Pasalnya Puskesmas Denggen kehabisan stock vaksin belum ada tambahan,sehingga menyebabkan para ASN terpaksa balik kanan.
” Kami sudah datang ke Puskesmas Denggen untuk melakukan vaksin tahap kedua,akan tapi pihak Puskesmas bilang stok vaksin habis masih menunggu pengiriman,” kata para ASN yang diminta tangapannya,Rabu.(7|4).
Ditempat terpisah Kepala Puskesmas Denggen,Zuhratul Munawarah saat dikonfirmasi membenarkan kalau stok vaksin habis. Kemudian kami melakukan koordinasi dengan pihak Dinas Kesehatan Lotim yang membidangi masalah ini mengatakan Stock vaksin habis.
” Memang Stock vaksin di kami habis, begitu juga di Dikes Lotim habis hasil koordinasi kami,” tegasnya.
Ia mengatakan memang Puskesmas Denggen yang paling banyak melayani vaksin terutama bagi pelayan publik. Karena sebelumnya pihaknya melakukan vaksin di kantor Bupati Lotim.
Sementara mengenai kehabisan Stock vaksin dari hasil koordinasi dengan Dikes akan segera melakukan komunikasi dengan pihak Dikes Provisi untuk meminta tambahan Stock vaksin. Saat kami meminta tambahan Stock vaksin kepada Dikes Lotim.
” Dikes Lotim sudah berkoordinasi dengan Dikes Provinsi mengenai Stock vaksin,” ujar Kepala Puskesmas Denggen,Zuhratul Munawarah.
Sementara itu lanjutnya, menang sesuai arahan dari Dikes Lotim untuk vaksin kedua diminta dihabiskan,selain itu diprioritaskan untuk guru dan lansia.
Kemudian para ASN banyak yang datang ke Puskesmas Denggen untuk melakukan vaksin tahap kedua,akan tapi pihaknya mengatakan kalau stock vaksin habis.
” Apa yang menjadi arahan dan petunjuk Dikes Lotim tetap dijalankan sesuai dengan ketentuan yang ada,” ujarnya.
Ditempat terpisah Kepala Dinas Kesehatan Lotim,H.Pathurrahman mengatakan Stock vaksin masih tetap ada kalaupun kekurangan tetap meminta tambahan ke Dikes Provinsi.
Sementara mengenai masalah aturan dari vaksin pertama ke vaksin kedua memang sebelumnya berjarak selama 14 hari,akan tapi sekarang 28 hari. Dengan vaksin pertama dilakukan untuk pelayanan publik.
” Untuk ketersedian vaksin dirinya akan mengkroscek ke bidang yang menangani, agar menjadi jelas,” tegasnya.(Sam)
Komentar