SKI, Mataram – Wakil Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Barat Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah membuka acara Launching Aplikasi Sistem Informasi Monev (SIM) Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) di Hotel Lombok Astoria (26/2).
Wagub Rohmi mengaku bangga atas prestasi anak-anak muda NTB “Anak-anak muda NTB hebat, bisa menunjukkan jati diri di tingkat nasional, ini sangat membanggakan”, ungkapnya
Aplikasi SIM SPAB ini merupakan hasil karya anak-anak muda NTB yang bekerja sama eengan Kementerian Pendidikan dan Kebydayaan RI, dalam memberikan pendidikan kebencanaan khususnya bagi tenaga pendidik dan siswa yang ada di NTB.
Aplikasi ini akan memberikan kemudahan bagi dikbud dalam menginventarisir untuk mengumpulkan data sekolah-sekolah yang telah memberikan edukasi mitigasi bencana bagi guru dan siswanya. Dengan adanya data tersebut akan menjadi acuan bagi pemerintah dalam mengambil kebijakan untuk penanganan dan pencegahan bencana di masa akan datang.
Sebagai aplikasi pertama di Indonesia, Ummi Rohmi mengingatkan yang terpenting adalah penggunaannya yang berkelanjutan dan mendatangkan kemanfaatan bagi masyarakat, bukan hanya di NTB tapi juga di seluruh Provinsi di Indonesia. “Yang terpenting penggunaannya yang berkelanjutan, jangan sampai setelah dilaunching tidak diisi dan dimanfaatkan dengan baik”, ingatnya.
Untuk itu, Wagub mengajak seluruh kabupaten/kota di NTB, untuk memanfaatkan aplikasi hasil karya anak NTB yang telah diakui oleh pemerintah pusat ini, sebagai sarana dalam mempermudah memberikan sosialisai dan edukasi bencana di NTB yang saat ini telah menjadi tanggungjawab pemerintah daerah. Dengan tujuan agar Pemda mengerti dan lebih memehami terkait proteksi dan mitigasi bencana di masan yang akan datang.
“Mari kita tunjukkan pada tingkat nasional dan seluruh provinsi di Indonesia, bahwa kita bisa menggunakan ini, dan ini pertama di Indonesia”, ujar Wagub.
Kedepan Wagub berharap, aplikasi SIM SPAB ini dapat dikolabirasikan dengan dengan aplikaso SiAGANTB yang menjadi salah satu sumber informasi bagi masyarat terkait kondisi cuaca di NTB, sebagai langkah mitigasi terhadap kemungkinan-kemungkinan terjadinya bencana.
“Proteksi yang paling penting, tindakan preventif sebisa mungkin jangan ada bencana yang disebabkan tindakan manusia. Kita harus tegas, terutama dalam mengatasi sampah, kita suksekan NTB Zero Waste, kita ubah sampah jadi sumber berkah. Semoga aplikasi ini berkah, semoga anak NTB semakin maju dan membawa dampak positif bagi Indonesia”, pungkasnya.
Penulis : Alfy
Editor : Red SKI
Komentar