SKI l Lombok Timur-Ratusan Masyarakat Desa Jero Gunung kecamatan Sakra Barat melakukan aksi dengan mendatangi kantor Desa Jero Gunung,Rabu (2|2).. Kedatangan masyarakat ini mendapat pengawalan dari aparat kepolisian dan TNI meminta kepala desa mundur dari jabatannya.
Salah satu orator zulfan mengatakan sejumlah program yang dijanjikan kepala desa namun tidak ada yang realisasi. Bahkan yang terjadi di desa ini, sejumlah dana desa di korupsi. Sehingga meminta agar kepala desa turun dari jabatannya.
“Saya minta kepala desa agar segera mundur dari jabatannya,”katanya.
Orator lain Ahmad irwan mengatakan sudah tiga tahun menjabat sebagai kepala desa, tidak ada program yang berjalan di desa. Bahkan, yang terjadi, kepala desa sangat arogan.
Begitu juga dalam pengangkatan perangkat desa, tidak dengan trasnparan dengan mengangkat saudaranya saja.
“Keberadaan BPD seharusnya mengawasi apa yang dilakukan oleh kepala desa, namun sebaliknya, BPD bekerja sama dengan kepala desa sehingga tejadi korupsi,”katanya.
Selain,lanjutnya dana desa yang seharusnya dimanfaatkan oleh kepentingan pembangunan, akan tetapi dana desa itu korupsi.
“Ketika kesalahannya diketahui, kepala desa hanya bilang hilaf,”katanya.
Sejak kepemimpinan kepala desa tidak ada pembangunan yang pernah dilakukan oleh kepala desa. Karena beberapa anggaran yang sudah dianggarkan, tidak pernah dikeluarkan oleh pemerintah desa. Sehingga kami masyarakat meminta agar kepala desa segera mundur
“Dana karang taruna yang ada, sejak tahun 2020 tidak pernah dikeluarkan, kemana dananya,” geramnya.
Sementara itu, abdul wahab mengaskan, kepala desa ini sudah banyak indikasi yang melanggar undang – undang. Terutama di tahun 2021. Sehingga ia meminta kepala desa agar bersedia mundur.
” Jika nanti ditemukan ada indikasi, saya minta kepala desa bersedia mundur dari jabatannya,”katanya.
Sementara itu, zamharun menyampaikan beberapa temuan yang diduga korupsi, dana covid 74 juta, tetapi yang dibeli hanya masker dan kalender.
Begitu juga dengan dana Bumdes. Tidak hanya itu, ada juga dana karang taruna yang hingga saat ini belum diberikan.
Selain itu juga, ada juga dana RTLH yang sudah Rianggarkan dan dikerjakan 2020, lagi dianggarkan 2021. Yang menjadi pertanyaannya, kemana uangnya. Selain itu, ada juga dana Honor penyuluh agama yang jumlahnya 6 juta pertahun, namun diberikan hanya 2 juta.
” Masih banyak dana – dana yang sudah jelas peruntukannya, tidak diberikan, sehingga kami minta kepala desa harus mundur,”ujarnya.
Menanggapi itu,Kepala Desa Jero Gunung, Amrullah mengatakan untuk menentukan hasil apakah ada dana yang dikorupsi, kami sudah minta untuk di audit inspektorat.
Hal ini dimaksudkan agar semuanya jelas, kami akan minta inspektorat audit kami,begitu juga mana kekurangan yang belum dikerjaka, semua akan dikerjakan.
” Dan jika memang ada yang ditemukan, dan melanggar hukum, maka dirinya siap bertanggung jawab dan diproses secara hukum dengan siap mundur,” tandasnya.(Sam).