SKI | BOGOR – Media Independen Online (MIO) Indonesia gelar perayaan Anniversary ke-5 di New Kartika Resort & Hotel, Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat 26-27 Nopember 2025.
Acara ini dihadiri oleh Dewan Pembina dan Dewan Pakar MIO Indonesia, dan DPP IPJI Taufik Rachman , Anto Suroto, Nasir Umar, dan lainnya, Ketua Umum MIO Indonesia AYS Prayogie serta jajarannya , para ketua, pengurus dan anggota MIO tingkat provinsi dan kabupaten/kota se-Indonesia.
Agenda saat ini bertemakan: “Leader & Integrity in Journalism: Menuntun Pena, Menyuarakan Kebenaran”. Dua narasumber , yang pertama adalah seorang Pakar dari Dewan Pers , Drs. Rustam Fachri Mandayun, yang menyampaikan materi tentang perkembangan dan regulasi pers, Rustam Fachri mengingatkan perlunya pemahaman regulasi pers agar jurnalis tidak terjerat persoalan hukum.
“Kemerdekaan pers bukan berarti bebas tanpa batas. Ada hak publik yang harus dijaga dan dilindungi,” jelasnya.
Dan narasumber yang kedua adalah Pakar AI sekaligus Ketua Umum IPJI, Dr. Kun Wardana Abyoto yang membedah seluk beluk teknologi AI terkini. Pakar AI ini menilai bahwa media perlu beradaptasi dengan teknologi kecerdasan buatan (AI).
“AI adalah peluang, bukan ancaman bagi pers. Yang penting, kita tetap menjadikan etika dan kebenaran sebagai pilar utama jurnalistik,” katanya.
Ketua Umum MIO Indonesia, AYS Prayogie, mengungkapkan pentingnya menjaga marwah jurnalistik di era digital yang banjir informasi.
“MIO Indonesia selalu mendorong seluruh pengurus dan anggota MIO di seluruh Indonesia untuk memegang teguh integritas, profesionalisme, dan tanggung jawab moral dalam setiap karya jurnalistiknya,” tegasnya.
Sementara itu pada sesi selanjutnya di malam hari, dipimpin langsung oleh Ays Prayogie MIO Indonesia, seluruh peserta yang hadir merayakan acara puncak HUT MIO Indonesia ke V dengan meriah dan penuh kekeluargaan yang penuh khidmat .
Melalui rangkaian kegiatan ini, MIO Indonesia meneguhkan komitmennya memperkuat integritas, etika, dan kualitas jurnalistik di tengah transformasi digital dan perkembangan teknologi AI. (Drianto Martono).












