SKI | Jakarta – Dunia hiburan dan politik Indonesia berduka. Marisa Haque, seorang model, aktris, dan politisi ternama, meninggal dunia pada usia 61 tahun karena diduga kelelahan setelah menjalani berbagai aktivitas yang cukup banyak. Kabar duka ini pertama kali disampaikan oleh pihak keluarga melalui akun media sosial resminya, disertai dengan ucapan terima kasih atas segala doa dan dukungan yang telah diterima selama proses perawatannya.
Marisa Haque bukanlah nama yang asing di Indonesia. Sejak masa mudanya, ia dikenal sebagai sosok yang multi-talenta dengan kiprah di berbagai bidang, mulai dari dunia hiburan hingga politik. Kepergiannya meninggalkan duka mendalam, baik bagi keluarga, sahabat, maupun masyarakat luas yang telah mengikuti perjalanan karier dan kehidupannya selama bertahun-tahun.
Profil Singkat Marisa Haque
Marisa Haque lahir pada 15 Oktober 1962 di Jakarta. Ia merupakan anak sulung dari tiga bersaudara dalam keluarga yang berdarah campuran Minangkabau dan Sunda. Orangtuanya, seorang pengusaha dan seorang guru, membesarkan Marisa dalam lingkungan yang mementingkan pendidikan dan etos kerja tinggi.
Sejak kecil, Marisa sudah menunjukkan bakat di berbagai bidang, mulai dari akademik hingga seni. Ia dikenal sebagai pribadi yang cerdas dan berkarakter kuat, dengan ketertarikan pada dunia seni, terutama musik dan tari. Namun, minatnya yang luas juga meliputi bidang politik dan sosial, yang kelak akan mewarnai perjalanan hidupnya.
Pendidikan dan Masa Studi
Marisa adalah sosok yang sangat menghargai pendidikan. Setelah menyelesaikan pendidikan dasarnya di Jakarta, ia melanjutkan ke jenjang menengah di salah satu sekolah menengah atas favorit di ibu kota. Kecerdasan dan ketekunannya dalam belajar membuat Marisa berhasil masuk ke Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI). Ia lulus dengan predikat cum laude pada tahun 1988, mempertegas bahwa dirinya bukan hanya sosok yang memiliki wajah cantik, tetapi juga otak yang cemerlang.
Tak berhenti di situ, Marisa melanjutkan studi magisternya di bidang Manajemen Bisnis di Prasetiya Mulya Business School. Kemudian, ia juga menempuh program doktor di bidang Politik dan Kebijakan Publik di Universitas Padjadjaran, Bandung. Gelar ini ia raih pada tahun 2005, meneguhkan posisi Marisa sebagai salah satu intelektual perempuan terkemuka di Indonesia.
Karier di Dunia Hiburan
Sebelum merambah dunia politik, Marisa Haque pertama kali dikenal publik sebagai model dan aktris. Debutnya sebagai model dimulai saat ia masih berusia 19 tahun. Wajahnya yang anggun dan eksotis dengan postur yang ideal, serta kepribadiannya yang memikat, membuatnya cepat terkenal di kalangan fashion dan dunia hiburan. Marisa kerap menghiasi berbagai majalah mode ternama, menjadi ikon kecantikan dan gaya hidup di era 1980-an.
Namun, bukan hanya modeling yang menjadi lahan pengabdiannya. Pada awal 1990-an, Marisa mulai terjun ke dunia seni peran. Ia membintangi sejumlah film layar lebar dan sinetron yang sukses di pasaran. Salah satu film yang paling dikenang adalah “Asmara di Tengah Badai” (1992), di mana ia berperan sebagai tokoh utama. Kemampuannya dalam berakting membawa Marisa pada berbagai penghargaan, termasuk Piala Citra untuk kategori Aktris Terbaik di Festival Film Indonesia.
Tak hanya sebagai aktris, Marisa juga dikenal sebagai seorang produser dan penulis skenario. Kreativitasnya dalam mengemas cerita dan visi artistiknya membuatnya dihormati oleh sesama rekan di industri perfilman. Ia juga pernah berperan di panggung teater, menunjukkan kedalaman bakatnya dalam seni peran.
Perjalanan di Dunia Politik
Seiring dengan berjalannya waktu, Marisa merasa terpanggil untuk mengabdikan diri di dunia politik. Pada awal 2000-an, ia mulai aktif dalam kegiatan sosial dan politik. Ia bergabung dengan Partai Amanat Nasional (PAN) pada tahun 2004 dan segera menjadi salah satu figur kunci di partai tersebut. (Drianto).