Bupati Lotim Buka Rembuk Stunting

SKI | Lotim – Bupati Lombok Timur H. M. Sukiman Azmy membuka kegiatan Rembuk Stunting Kabupaten Lombok Timur Tahun 2023 yang berlangsung di Gedung Wanita pada Senin Pagi, (28/08). Kegiatan tersebut bertujuan untuk mempercepat penanganan masalah stunting dan meningkatkan peran serta masyarakat dalam upaya pencegahan stunting di wilayah Kabupaten Lombok Timur.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Sekretaris Daerah Kabupaten Lombok Timur H. M. Juaini Taofik, Kepala Perwakilan BKKBN Prov. NTB,Lalu Makripuddin, Jajaran Forkopimda, Kepala OPD, Camat, Ketua TP-PKK Lombok Timur, Ketua Dharma Wanita Lombok Timur, Ketua GOW Lombok Timur, perwakilan NGO, Kepala Desa, Kepala Puskesmas, serta Akademisi dari perguruan tinggi se-Kabupaten Lombok Timur.

Berdasarkan data dari Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2022, Kabupaten Lombok Timur berada pada posisi 35,6 persen.

Kemudian sampai saat ini setidaknya ada 150 lokasi khusus (lokus) Desa stunting di Lombok Timur dengan 16 Desa masih berstatus merah.

Bupati Lombok Timur H. M. Sukiman Azmy dalam sambutannya menyampaikan ucapan terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi, dan kepada seluruh stakeholder yang telah melaksanakan regulasi terhadap penanganan stunting secara maksimal.
Sedikitnya ada 3 poin penting yang disampaikan Bupati pada kegiatan tersebut. Pertama, langkah awal yang harus dilakukan dalam menangani stunting adalah dengan melakukan silaturrahmi secara intens antara petugas dengan orang tua. Ia mengatakan kolaborasi harus terus dilakukan agar percepatan penanganan stu nting bisa dilaksanakan dengan baik.
Kedua, ia menegaskan untuk menyelaraskan data yang ada di Pusat dengan data di Desa agar data yang dihasilkan akurat, serta penanganan stunting diberikan secara tepat. Tentu dalam hal ini lanjutnya, harus dilaksanakan secara bertahap, bertingkat dan berlanjut.

Mantan Dandim 1615 Lotim ini berpesan agar metode pemberian makanan kepada anak di evaluasi dengan cara melakukan pengawasan dan pendampingan saat memberikan makanan kepada anak.

Karena Progresivitas tinggi perlu dilakukan untuk mengejar target dan konsep strategis harus ada. Untuk itu.

” Kita berharap semua stakeholder dapat melaksanakan tugas Nasional menurunkan angka stunting menjadi 14 persen tersebut dengan sebaik-baiknya,”tukasnya. (Sul).