oleh

Cabor Panahan PON XX: Hari Ini Emas Pertama Diperebutkan Papua dan Jatim

SKI SENTANI – Perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2021 di venue Panahan, Kampung Harapan, Sentani memasuki hari ke enam, hari ini dimulai perburuan medali emas. Medali emas pertama akan dipertama akan diperebutkan pada nomor individual recurve dan compound.

Tuan rumah Papua dan Jawa Timur akan mengawali pertarungan di nomor individual recurve putri. Duel antara Diananda Choirunisa melawan Rezza Octavia akan mengawali perebutan medali emas pertama di cabor yang mengandalkan akurasi.

Ini pertemuan pertama dua punggawa pelatnas di ajang nasional. Rezza merupakan atlit muda Papua pertama yang berhasil masuk dalam pelatnas panahan yang diproyeksikan ke Olimpiade Tokyo beberapa waktu lalu, sedangkan Diananda merupakan atlit senior yang telah malang melintang di berbagai event internasional. Terakhir Diananda tampil di Olimpiade Tokyo di nomor individu putri dan mixed tim bersama Riau Ega Agata Salsabila.

Ini partai menarik, kami masyarakat Papua menunggu, siapa terbaik diantara mereka berdua. Selama pelatnas olimpiade perolehan skoring keduanya tidak jauh berbeda, bahkan jika dibandingkan penampilan keduanya pada perebutan tiket Olimpiade di Perancis, penampilan Rezza tidak kalah dengan Diananda, ada yang mengatakan Rezza leading, namun karena tim putri gagal meraih tiket Olimpiade, maka satu tiket Indonesia menjadi milik Diananda peraih medali di Asian Games Jakarta.

Bagi Jatim ini kesempatan mereka untuk mempertahankan target emas di recurve, setelah kehilangan Riau Ega di putra. Bagi Papua peluang mendapatkan emas kini berada di Pundak Rezza yang akan tampil di final pada dua kategori di divisi recurve.

Rezza harus tunjukkan bahwa dia yang terbaik, ini partai pembuktian, ya bisa juga partai balas dendam bagi atlit asal Jawa Timur yang selama ini di “peti eskan” oleh pengurus Jawa Timur selama ini, tegas salah satu pengamat yang enggan disebutkan namanya.

Di recurve individu putra terjadi pertemuan dua atlit pelatnas, M.Hanif Wijaya (Jambi) dan Alvianto Bagas Prastiyadi (Jateng). Sama dengan partai individu putri, ini merupakan pertemuan dua atlit beda generasi, beda usia, beda pengalaman. M.Hanif Wijaya anggota TNI AD, atlit senior yang sudah pernah tampil di berbagai event internasional termasuk Olimpiade Barsil. Bagas adalah atilit muda Jawa Tengah yang kini mendapat julukan “The next Riau Ega”.

Pertarungan perebutan medali emas hari ini akan melibatkan pelatih-pelatih terbaik saat ini, ada Permadi Wibowo, Lilies Handayani dua pelatih yang mendampingi tim Indonesia di Olimpiade Tokyo.

Permadi mampu menghantarkan tim putra Indonesia di Olimpiade Tokyo jauh lebih bàik dari tim putri yang dipimpin Lilies.

Papua yang dilatih Wiryawan Richard Yohanis merupakan salah satu pelatih bertangan dingin yang mampu membentuk tim panahan Papua menjadi salah satu tim yang disegani pada PON XX.

Kita tunggu strategi dan kematangan mereka mendampingi anak didiknya dalam berburu emas di nomor bergengsi individu recurve. Ketenangan dan kematangan atlit menjadi faktor penentu, dorongan dan motivasi pelatih akan memberikan kekuatan bagi sang atlit, namun diatas semua itu, ada faktor-faktor non teknis yang lebih menentukan. PON Papua akan menjadi sejarah bagi Rezza Octavia dan Alvianto Bagas Prastiyadi, dua pemanah masa depan Indonesia.(tim/franz)